ASPPUK Gelar Workshop Peta Jalan Pemberdayaan Pemuda dalam Wirausaha di Sultra

ASPPUK Gelar Workshop Peta Jalan Pemberdayaan Pemuda dalam Wirausaha di Sultra
Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) didukung OXFAM bekerja sama dengan Bappeda menggelar workshopq Penyusunan Peta Jalan Pemberdayaan Pemuda Dalam Wirausaha di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kendari pada Rabu (1/9/2021). (ISMU/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) didukung OXFAM bekerja sama dengan Bappeda menggelar workshop penyusunan Peta Jalan Pemberdayaan Pemuda Dalam Wirausaha di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (1/9/2021).

Dewan Pengurus Nasional ASPPUK Mia Aryana mengatakan, program penyusunan peta jalan ini menargetkan 20.000 orang pemuda agar memiliki kesempatan ekonomi yang lebih baik dan menjadi pengusaha muda potensial di masa depan.

“Secara umum program ini adalah mengurangi tingkat kemiskinan di kalangan pemuda,” ucap Mia di Kendari pada Rabu (1/9/2021).

Lanjutnya, di Sultra sebanyak 67,8 persen pemuda berumur 15 sampai 24 tahun bekerja di perdesaan. Sebanyak 57,2 persen pengangguran meski memiliki pekerjaan di perdesaan, dan juga 48,5 persen tidak berpengalaman dan menganggur di daerah perdesaan.

Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Andi Bahrun selaku pemateri dalam seminar tersebut mengatakan bahwa tantangan untuk wirausahawan saat ini adalah digitalisasi. Kata dia, di era society 5.0 ini mengharuskan serta mewajibkan setiap orang terutama para pengusaha muda harus bisa menggunakan teknologi informasi (IT).

“Pihak terkait harus melatih serta melakukan pembinaan terhadap talenta pengusaha muda dalam beradaptasi dengan digitalisasi saat ini,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan atau kendala yang dihadapi pelaku usaha selain modal adalah kualitas dan kuantitas yang diberikan.

Andi menyebut tiap produk yang dipasarkan harus mempunyai ketersediaan kuantitas atau jumlah yang akan dipasarkan.

Menurut Andi, prinsip adanya peta jalan itu sendiri tentu harus ada dukungan dari tiap pihak terkait, terutama pemerintah daerah dan juga harus dipikirkan pengembangan pasarnya.

Sebelum membuat peta jalan, terlebih dahulu harus membuat analisis SWOT atau dapat diartikan sebagai analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengembangkan perencanaan strategis.

Untuk diketahui, workshop ini dipimpin Ketua Bappeda Sultra Robert J. Maturbongs dan kepala bappeda kabupaten kota se-Sultra yang hadir secara virtual, di dampingi Dewan Pengurus Nasional ASPPUK Mia Aryana dan Rektor Unsultra Prof. Andi Bahrun. (b)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini