Sinergi Terbentuk, Ini Strategi BRI Pacu Ekosistem UMi

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso
Sunarso

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Proses pembentukan Holding UMi telah mencapai tahap final dengan ditandatanganinya pengalihan saham (inbreng) Pegadaian dan PNM kepada BRI selaku induk Holding UMi, pada Senin (13/9/2021) lalu.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk holding telah menyiapkan strategi untuk memacu bisnis PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dalam Holding Ultra Mikro (UMi).

Direktur Utama BRI, Sunarso yang juga pernah menakhodai Pegadaian mengatakan, tantangan bagi BUMN penyedia layanan jasa gadai tersebut terlalu besar jika berdiri sendiri dan harus tetap menjalankan bisnis intinya agar tetap bertahan. Kata dia, di tengah disrupsi, fintech maupun fidusia menjadi ancaman karena menawarkan jasa layanan keuangan yang lebih cepat dan efisien dengan bunga lebih rendah.

BACA JUGA :  Ketua Komisi VI DPR RI Apresiasi Penyaluran KUR BRI, Jaga Ketahanan Ekonomi

” Namun, dengan menjadi anggota holding UMi hal tersebut bisa diatasi,” ungkapnya dalam rilis persnya pada Selasa (21/9/2021).

Lanjutnya, strategi untuk PNM adalah tetap fokus pada basis bisnisnya group lending, melalui pembinaan masyarakat untuk berbisnis secara komersial atau empowering people di tataran bawah. PNM tetap mencari masyarakat sebanyak mungkin yang bisa dibimbing, diajari, didampingi untuk berbisnis.

Kata dia memang yang disentuh oleh PNM itu adalah yang belum feasible dan yang belum bankable, sehingga itu yang akan dimasukkan ke dalam ekosistem sebanyak mungkin. Setelah melalui pendampingan PNM, pelaku usaha ultra mikro yang feasible dan bankable bisa mengajukan pinjaman berbasis gadai, atau lebih besar lagi ke BRI untuk memperluas usahanya.

Menurut Sunarso, hal tersebut merupakan proses tracking perjalanan nasabah ultra mikro untuk naik kelas dalam memperluas pasar dan memperbesar bisnisnya.

“Jadi strategi PNM yang paling utama adalah menyediakan dan menjadi provider dari sumber-sumber pertumbuhan. Proses holding ini bukan merger, maka tidak ada yang berubah dalam masing-masing entitas baik PNM maupun Pegadaian. Tapi memperkuat dan mensinergikan bisnis model masing-masing,” tambahnya.

Melalui holding UMi tantangan diatas dapat diatasi dengan strategi yang terintegrasi. Selain itu, hal-hal yang bisa ditekan antara lain kolaborasi dan didigitalkan. Maka kemudian digitalisasi itu lah yang akan menurunkan dua hal, operational costnya akan turun kemudian operational risknya akan turun. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini