Pengguna Pertamax di Kendari Minim Imbas Kenaikan Harga

Polda Sultra Gagalkan Penyelundupan 15 Ton BBM Ilegal
Situasi SPBU Martandu pada Senin (11/4/2022). Terlihat jalur untuk Pertamax terlihat kosong padahal stok bahan bakar tersebut tersedia.(Ismu/Zonasultra.com)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Minat para pengguna BBM jenis pertamax di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi minim imbas dari kenaikan harga per 1 April 2022 menjadi Rp12.750 ribu per liternya.

Turunnya minat pengguna pertamax tersebut juga dapat terlihat dari aktivitas beberapa SPBU di Kota Kendari, di antaranya SPBU Martandu yang terletak di bundaran tank Anduonohu dan SPBU Teratai yang terletak di jalan poros Kendari Beach.

Staf SPBU Martandu, Ana mengatakan bahwa stok pertamax di SPBU tersebut tetap normal, tapi pengguna yang minim dan mulai berkurang pasca penetapan harga baru. Ia mengatakan bahwa saat ini pihak SPBU Martandu memasok harga untuk pertamax sesuai dengan ketetapan pemerintah.

BACA JUGA :  Suarakan Semangat Pemuda, Honda Ajak Kreator Video Sultra Berkreasi

“Hanya penggunanya belum ada,” ucapnya saat ditemui di kantornya pada Senin (11/4/2023).

Sementara itu, Pengawas SPBU Teratai, Ishar mengatakan bahwa minat pertamax di tempatnya juga kurang. Kata dia, saat ini mesin pertamax untuk sementara waktu dialihkan untuk digunakan pada dextalite.

“Karena tangki dexlite juga sementara dikerja pak. Jadi pertamax juga kita belum jalankan, tapi harga sesuai dengan ketentuan baru,” ucapnya.

BACA JUGA :  Motor Benelli Asal Italia Resmi Mengaspal di Kendari

Salah seorang pengguna motor, Hikma (19) mengatakan bahwa saat ini telah menggunakan pertalite. Sebelumnya ia menggunakan pertamax tapi karena harganya yang melonjak ia mengurungkan niat dan beralih ke pertalite untuk bahan bakar motornya.

“Naiknya jauh. Perbandingannya juga jauh, kalau kita beli pertalite Rp20 ribu kita bisa dapat hampir 3 liter, sementara pertamax dengan harga begitu tidak sampai 2 liter. Kita sesuaikan dengan ekonomi,” ungkapnya. (B)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini