ZONASULTRA.ID, UNAAHA – Bupati Konawe sekaligus Ketua Mabicab Kwartir Cabang Konawe, Kery Sayful Konggoasa (KSK) membuka Jambore Cabang Konawe, Kamis (19/5/2022) di bumi perkemahan Amonggedo, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dalam jambore tersebut, tema yang diangkat yakni “Giat-Edukatif- Mandiri-Berkarakter-intelek-riang-atraktif”. Jambore itu dimulai dari 18 Mei hingga 22 Mei 2022.
Bupati Konawe, Kery Sayful Konggoasa (KSK) mengatakan, sebagaimana amanat Undang-Undang (UU) Nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan Pramuka bahwa gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa, dalam menjaga dan membangun negara kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila serta melestarikan lingkungan hidup.
“Kepribadian mulia dan bercakapan hidup adalah satu kalimat singkat yang bisa menggambarkan amanat undang-undang gerakan Pramuka tersebut. Dua aspek fisik yang sudah semestinya diterapkan pada setiap pribadi bangsa Indonesia,” kata KSK saat sambutan pada pembukaan jambore.
Bupati dua periode itu juga mengungkapkan, Kegiatan Jambore Cabang tingkat Kabupaten Konawe ini diharapkan dapat mendidik adik adik penggalang menjadi pramuka yang rajin, terampil dan gembira.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan jambore cabang ini dapat membentuk pramuka yang sesuai dengan nilai – nilai yang tercantum dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka”
KSK menuturkan, di era globalisasi ini, banyak generasi muda yang berperilaku kontradiktif dengan nilai-nilai karakter bangsa. Pasalnya perilaku siswa dahulu dan sekarang sangat berbeda.
“Sebagai contoh, kita sangat prihatin melihat kondisi moral para pelajar sekarang ini jika dibandingkan beberapa tahun yang silam. Dahulu kita sangat menghormati guru. Kita melihat guru saja sudah merasa segan, kita membungkukkan badan jika berjalan di depan guru,” tuturnya.
Kery juga mengatakan, anak-anak sekarang bila mereka hanya lewat saja tanpa sedikitpun menegur gurunya. Pelajar tidak menyadari bahwa guru adalah orang tua bagi mereka jika berada di sekolah. Bahkan, dengan orang tuanya pun mereka sudah tidak hormat, apalagi dengan guru yang telah berjasa membuat mereka berpengetahuan.
KSK mengajak para pelajar untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Indonesia, serta meningkatkan kualitas gugus depan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa. (B)
Kontributor: Atzhar Tabara
Editor: Muhamad Taslim Dalma