Ini Layanan dan Fasilitas yang Diterima Jemaah Haji Kloter 6-UPG di Tanah Suci

Ini Layanan dan Fasilitas yang Diterima Jemaah Haji Kloter 6-UPG di Tanah Suci
Jemaah Haji - Jemaah haji Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung pada kloter 6-UPG telah melaksanakan seluruh rangkaian Rukun Umrah Wajib (Haji Tamattu) dan Thawaf Qudun (Haji Ifrad) dengan beberapa layanan yang diterima.(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Jemaah haji Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung pada kloter 6-UPG telah melaksanakan seluruh rangkaian rukun umrah wajib (haji tamattu) dan thawaf qudun (haji ifrad) dengan beberapa layanan yang diterima.

Ketua Kloter 06-UPG, H. Muhammad Kadir Azis, dalam laporannya di tanah suci yang tertera dalam web Kemenag Sultra mengatakan, jemaah haji kloter 6-UPG sudah berada di Makkah Al-Mukarramah sejak 23 Juni 2022 dan menempati Hotel Al Tharaawat Al Taqwa, Syiyah nomor 201.

“Hotel yang ditempati jemaah kloter 06-UPG asal Sultra ini berjarak sekitar 5 sampai 7 km dari Masjid Haram dan dapat menampung 7-8 kloter, atau sekitar 3.000 orang jemaah,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (30/6/2022).

Ia juga mengatakan, dalam menyelesaikan ibadahnya, jemaah tersebut mendapatkan beberapa layanan, yaitu akomodasi, transportasi, konsumsi, perlindungan jemaah, bimbingan ibadah, serta layanan kesehatan.

Pada layanan akomodasi, tahun ini PPIH sektor 2 telah mengatur sedemikian rupa sehingga jemaah haji tinggal menempati kamar sesuai dengan nama yang diatur oleh PPIH sesuai urut manifes.

Dari segi transportasi, bagi jemaah yang berjarak 2.000 meter dari lokasi pelaksanaan ibadah akan mendapatkan fasilitas bus salawat. Bus salawat adalah bus antar jemput dari halte bus di masing-masing hotel ke terminal Syieb Amir di Masjidil Haram dengan kode bus 2B.

Selanjutnya, tahun ini untuk pertama kalinya jemaah haji diberikan makan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pukul 06.00 WAS (pagi), 12.00 WAS (siang) dan 17.30 WAS (malam). Jemaah juga mendapat perlindungan dari PPIH Arab Saudi yang berasal dari unsur Anggota Polri dan TNI.

“Untuk memastikan seluruh rangkaian manasik ibadah telah dilaksanakan dengan baik, pemerintah juga telah menyiapkan petugas bimbingan setiap tingkatan yang dilakukan secara berkala,” tambahnya.

Di sisi lain, pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama, karena kesehatan menjadi faktor utama dalam beribadah. Selain disiapkannya dokter dan paramedis di kloter, juga disiapkan tenaga dokter dan paramedis di setiap sektor dan bahkan PPIH Arab Saudi memiliki Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah. (*)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini