ZONASULTRA.ID, KENDARI – Senyum bahagia terpancar di wajah Alimudin saat mengikuti acara pelepasan jemaah calon haji Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin, 20 Juni 2022.
Alimudin mendaftar haji sejak 2012. Butuh 10 tahun untuk bisa mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Meski kini staminanya tak seperti saat ia mendaftar dulu, ditambah lagi ia harus bergantung pada kursi roda saat beraktivitas, namun semua itu tak menyurutkan semangatnya untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima itu.
Ya. Sebelah kaki Alimudin diamputasi. Kondisi yang mengharuskan dirinya menghabiskan hari-harinya di atas kursi roda.
Pria asal Takalar, Sulawesi Selatan yang telah menetap selama kurang lebih 30 tahun di Kota Kendari itu memiliki riwayat penyakit diabetes. Pada 2019 ia tak sengaja menginjak paku hingga kakinya harus diamputasi.
Alimudin mengingat betul saat dirinya menghadapi kenyataan sebelah kakinya harus diamputasi. Pikirnya saat itu hidupnya tak berarti lagi. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Ia jelas tak bisa lagi menunaikan ibadah haji.
Namun, berkat pengertian dan semangat yang diberikan istrinya, Siti Suhana, serta anak-anaknya, perlahan semangat hidup Alimudin kembali seperti sedia kala.
Kebahagiaannya tak terbendung mana kala mendengar kabar pemberangkatan jemaah haji pada 2022.Ia tak hentinya mengucap syukur atas kesempatan yang masih diberikan kepadanya untuk menunaikan ibadah haji.
“Mudah-mudahan berangkat haji betul-betul karena panggilan Allah. Ya … betul-betul karena panggilan Allah,” ucap Alimudin sambil menahan air matanya.
Karena keterbatasannya itu pula, Alimudin tak sempat mengikuti bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kendari. Beruntung, sang istri bersedia menemani suami tercinta ke tanah suci dan mengikuti bimbingan manasik tersebut.
Ayah Peserta Liga Dangdut Indosiar 2020
Siapa sangka, Alimudin ternyata ayah dari Musrifa Diapati atau yang akrab disapa Fifa. Fifa merupakan salah satu putri terbaik Sultra yang pernah mengharumkan nama Bumi Anoa itu di panggung Liga Dangdut (Lida) pada 2020.
Cerita Alimudin yang menyayat hati sempat terukir di panggung Lida 2020. Saat itu, Alimudin tidak sempat melihat langsung anak bungsunya tampil di panggung megah tersebut. Di satu momen, air mata Fifa tak mampu dibendung saat Irfan Hakim sebagai host menanyakan keberadaan ayahnya.
Di momen itu lah, Fifa menceritakan sosok Alimudin di depan juri, penonton serta masyarakat Indonesia.
Mahasiswi UHO tersebut mengatakan, kaki kanan ayahnya diamputasi pada Juli 2019 karena menginjak paku, ditambah riwayat penyakit diabetes yang membuat kakinya berair tak kunjung sembuh. Fifa mengatakan, ayahnya sempat menyembunyikan kejadian tersebut selama dua hari karena ibunya tidak lagi di rumah.
Makin hari kaki Alimudin makin membesar dan berwarna ungu. Saat itu pula, Alimudin dibawa ke dokter untuk memeriksakan kakinya.
Hasil pemeriksaan, kata Fifa, menunjukkan kaki ayahnya di dalam sudah menjadi bubur, sehingga tidak bisa dipertahankan lagi dan harus diamputasi.
Saat berbicara di panggung Lida 2020 tersebut, Fifa sangat ingin membelikan sang ayah kursi roda. Pasalnya, kursi roda yang digunakan ayahnya saat itu milik keluarga.
Cerita tersebut menarik simpati dari Inul Daratista, yang saat itu menjadi juri dalam kontes Lida 2020. Inul pun membelikan kursi roda untuk Alimudin.
Menurut Siti Suhana, kursi roda pemberian Inul Daratista itulah yang menjadi teman setia Alimudin hingga berangkat ke tanah suci tahun ini.
“Ini kursi rodanya dibelikan sama Inul Daratista,” ungkap Suhana sembari memegang teman setia suaminya tersebut. (*/SF)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati