ZONASULTRA.ID, KENDARI – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVK) Kendari untuk pemanfaatan hasil pembakaran batu bara berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) PLTU Nii Tanasa.
FABA tersebut akan diolah menjadi batako dan paving blok oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta BUMDes melalui pelatihan yang akan diberikan BPVP Kendari, yang ditandai dengan penandatanganan MoU pada pembukaan pelatihan di Aula BPVP Kendari, Senin (1/8/2022).
Manager PLN UPDK Kendari Muhammad Rusli Sain mengatakan, pemanfaatan FABA sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 bahwa FABA bukan lagi sebagai limbah B3 tetapi masuk pada limbah non-B3 terdaftar. Sehingga menjadi kewajiban PLN agar limbah tersebut tidak menimbulkan masalah.
“Meskipun FABA bukan limbah lagi, tetapi butuh tempat untuk penimbunannya. Kerja sama dengan BPVP ini agar keluarnya pelaku usaha bisa memanfaatkan limbah FABA dari Nii Tanasa dalam usahanya,” ucap Rusli.
Lanjutnya, dalam sehari limbah FABA bisa dihasilkan sebanyak 15 sampai 20 ton hasil pembakaran batu bara di PLTU Nii Tanasa. Untuk itu, ia berharap melalui MoU ini bisa bermanfaat bagi sektor perindustrian. Pasalnya, pemanfaatan limbah tersebut bernilai ekonomis seperti bisa menciptakan lapangan kerja serta menambah penghasilan bagi para pelaku usaha.
Sementara Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan, upaya yang dilakukan PLN UPDK Kendari sangat bagus untuk membuka peluang usaha bagi lulusan pelatihan. Terlebih, limbah hasil pembakaran batu bara tersebut diperoleh secara gratis.
“Sehingga yang kita beli semennya, alat cetaknya. Dan tingkat ketahanannya di atas batako dan paving campuran semen dan pasir,” ucapnya.
Ia berharap 16 peserta pelatihan tersebut dapat menumbuhkembangkan usahanya melalui produk tersebut. Dalam waktu pelatihan seminggu, para peserta akan dilatih untuk meningkatkan kualitas serta keterampilan dalam menggunakan alat cetakan dan sebagainya.
Kata Polondu, hasil dari produksi batako dan paving block para peserta akan digunakan di BPVP Kendari. Ia juga berharap produk tersebut bisa digunakan oleh masyarakat Sultra sebagai bahan bangunan seperti batako dan paving block campuran pasir dan semen pada umumnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati