Isu Harga Mi Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat Buat Mahasiswa di Kendari Resah

Isu Harga Mi Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat Buat Mahasiswa di Kendari Resah
Isu tentang bakal dinaikkannya harga mie instan seperti yang dilontarkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuat beberapa mahasiswa resah.(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Isu harga mi instan bakal naik sampai tiga kali lipat membuat sejumlah mahasiswa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) resah.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut harga mi instan akan naik tiga kali lipat buntut kesulitan pasokan gandum dunia akibat perang Rusia-Ukraina.

La Ode Amal Huzali, mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengatakan, kenaikan harga mi instan akan menambah sedikit beban mahasiswa yang memiliki ekonomi rendah. Pasalnya, mi instan salah satu alternatif makanan bagi para mahasiswa, terlebih saat mengerjakan tugas tengah malam.

“Seperti kita ini kan biasanya ada praktikum, bergadang kerjakan tugas, jadi mi instan itu paling simple untuk kita konsumsi. Apalagi kita kuliah ini merantau di kampung orang, otomatis sebisa mungkin kita menghemat untuk ringankan beban orang tua,” ucap Amal saat ditemui di Kendari pada Jumat (12/8/2022).

Ia berharap harga mi instan tidak naik, minimal dengan harga tetap. Namun, jika terpaksa harus naik para mahasiswa harus menjadi satu pertimbangan pemerintah karena banyak mahasiswa yang lebih memilih mengonsumsi mi instan dibanding yang lainnya.

Keresahan juga diungkapkan mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FIB) UHO, Firman. Menurutnya, mi instan sudah menjadi makanan pokok mahasiswa.
Kenaikan harga mi instan akan membebani uang belanjanya yang masih menjadi tanggungan orang tua.

“Kalau naiknya seperti yang dikatakan Mentan itu, lebih baik kita beli ikan saja. Tapi kasihan sama kita yang hidup di kampung orang ini, apalagi masih tanggungan orang tua. Mi instan jadi alternatifnya kita selama ini,” ungkapnya.

Pantauan zonasultra.id di beberapa ritel modern, harga mi instan yang terpampang masih menggunakan harga lama. Seperti halnya di Indomaret depan kampus lama UHO dengan harga paling rendah Rp3 ribuan.

Serupa dengan itu, Anoa Mart yang berada di kompleks Perumahan Dosen (Perdos) UHO juga masih menjual dengan harga yang sama.

Salah seorang kasir mengatakan memang selalu ada kenaikan terkait harga mi instan, namun tidak signifikan dan tidak setiap hari, hanya berkisar Rp100 hingga Rp200.

“Kalaupun nanti ada kenaikan, pasti kita sesuaikan harga dengan barang yang kita ambil dari distributor,” ucapnya. (B)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini