ZONASULTRA.ID, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat hingga Mei 2022 penggunaan sistem pembayaran digital QRIS telah diterapkan pada 83.222 merchant di wilayah Sultra.
Kepala BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, bahwa perkembangan transaksi non tunai turut didukung oleh tren akseptansi QRIS.
Hal ini tercermin dari jumlah pengguna QRIS yang terus mengalami peningkatan, hingga mencapai 50,10 persen.
“50,10 persen pengguna tersebut dari target 84.000 pengguna pada Mei 2022,” ucapnya di Kendari pada Jumat (12/8/2022).
Pengguna QRIS didominasi oleh usaha kecil 51,92 persen, usaha mikro 33,35 persen, usaha menengah 23,76 persen, usaha besar 1,50 persen dan lainnya 0,11 persen. Namun menariknya, volume transaksi terbesar dicatatkan oleh usaha besar sebesar 48,35 persen, lalu usaha mikro 22,35 persen, usaha lainnya sebesar 11,91 persen.
Data tahun 2021 hingga triwulan I 2022 tercatat volume penggunaan QRIS berdasarkan jenis usaha yaitu usaha kecil menempati urutan pertama sebanyak 39.055 merchant dengan volume 56.290. Selanjutnya, usaha mikro sebanyak 25.085 merchant dengan volume sebanyak 128.291, usaha menengah sebanyak 17.869 merchant dengan volume 44.791.
sementara itu, untuk usaha besar, meskipun merchantnya rendah hanya sebanyak 1.128 namun volumenya paling besar yaitu 279.003. serta usaha lainnya sebanyak 86 merchant dengan volume sebanyak 68.703.
Kata Doni, secara spasial merchant pengguna QRIS masih terkonsentrasi di Kota Kendari dan Kota Baubau. Kota Kendari sebanyak 45.881, Kota Baubau sebanyak 9.970, Kolaka 9.391, Muna 6.189, Konsel 4.672, Konawe 4.462, Buton 3.409, Kolut 3.131, Bombana 3.130 dan lainnya sebanyak 2.328.
” Lainnya tersebut terdiri dari Kabupaten Konawe Utara (Konut) , Kabupaten Buton Utara (Butur) dan Kabupaten Wakatobi ,” tutupnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin