ZONASULTRA.ID, KENDARI – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Kendari, Muhammad Alamsyah menyoroti langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) soal pembangunan patung Oputa Yi Koo dan Kantor Gubernur Sultra.
Menurut Alamsyah, dengan adanya pembangunan tersebut, pemerintah terkesan hanya menghambur-hamburkan anggaran. Pasalnya, yang dibangun tersebut bukan merupakan kebutuhan dasar masyarakat Sultra saat ini.
“Yang dibutuhkan masyarakat Sultra adalah perbaikan jalan-jalan provinsi yang menjadi jalur mobilisasi masyarakat untuk melakukan perputaran ekonomi,” ucapnya melalui pesan WhatsApp pada Kamis (22/9/2022).
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini jalan-jalan tersebut masih dalam kondisi yang memprihatinkan sehingga menghambat aktivitas masyarakat setempat. Akibatnya perputaran ekonomi melambat di daerah yang terdampak jalan rusak.
Baca Juga :
Habiskan Anggaran Rp60 Miliar, Ali Mazi Ungkap Alasan Bangun Patung Oputa Yi Koo di Baubau
Ia menyebut salah satunya adalah jalan poros Ronta-Maligano dan beberapa titik lainnya yang tersebar di seluruh daerah di Sultra. Kata Alamsyah, di sisa masa jabatannya sebagai Gubernur, Ali Mazi harusnya lebih memperhatikan kepentingan umum masyarakat termasuk infrastruktur jalan.
“Oleh karena itu saya mendesak Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur untuk segera membatalkan pekerjaan dua proyek ini. Saya meminta mata gubernur untuk kembali tertuju pada infrastruktur jalan di daerah ini,” tambahnya.
Diketahui, pembangunan patung Oputa Yi Koo menyedot anggaran Rp60 miliar hingga rampung nanti yang dianggarkan melalui APBD Provinsi Sultra. Tahap awal pembangunan dianggarkan sebanyak Rp17 miliar untuk pekerjaan struktur bawah, struktur dudukan patung dan pemasangan tiang pancang sebanyak 50 titik.
Sementara pembangunan Kantor Gubernur Sultra yang dianggap belum mendesak itu menelan anggaran fantastis hingga Rp400 miliar melalui APBD Provinsi Sultra. Tahap awal pembangunan dianggarkan sebesar Rp27 miliar untuk fondasi dan tiang pancang. (A)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma