ZONASULTRA.ID, KENDARI – Jelang H-1 pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Muna, antrean kendaraan roda dua dan roda empat terlihat mengular di pelabuhan kapal feri rute Torobulu-Tampo, Rabu (23/11/2022).
Supervisor Lintasan Torobulu Misbah mengatakan, kepadatan penyeberangan lintasan Torobulu-Tampo dimulai sejak sehari sebelumnya. Namun, puncak kepadatan terlihat pada H-1 pilkades sejak dini hari.
” Untuk bisa menganulir semua kendaraan dan penumpang yang akan menyeberang, kami akan melayani 24 jam penyeberangan jika dibutuhkan. Saat ini kami operasikan 3 kapal, namun 1 kapal hanya berjalan 1 read pulang balik karena kekurangan bahan bakar. Jadi sisa 2 kapal yang beroperasi,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Operasi Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra lintasan Torobulu, La Bantete. Kata dia, pihaknya bersama ASDP tetap memastikan jumlah tiket cukup dan seluruh penumpang akan bisa menyeberang pada hari ini.
“Cuma waktunya kita tidak tahu karena tidak menentu. Kapal tiba langsung berangkat lagi,” tuturnya.
Hingga penyeberangan ke-3, data yang dipegang oleh dishub dan ASDP lintasan Torobulu, penyeberangan pertama dimulai pada pukul 07.00 WITA dengan rincian 129 orang penumpang, 85 unit motor, dan 9 unit mobil.
Penyeberangan kedua sekitar pukul 10.00 WITA dengan rincian 214 penumpang, 65 unit motor, dan 10 unit mobil. Serta penyeberangan ketiga sekitar pukul 12.00 WITA dengan rincian 231 penumpang, 109 unit motor, dan 9 unit mobil.
Pantauan zonasultra.id, penyeberangan keempat sekitar pukul 14.20 WITA masih terlihat kepadatan dengan kendaraan yang masih terus berdatangan. Laju antrean kendaraan pun hanya bergeser sekitar 1 meter ke depan pada setiap trip kapal yang akan berangkat.
Salah seorang calon penumpang Erwin mengatakan, penyeberangannya ke Kabupaten Muna untuk mengikuti pilkades di daerahnya, Desa Matarawa, Kecamatan Watuputih. Ia memilih penyeberangan Torobulu karena salah satu alternatif penyeberangan murah ke Muna.
“Saya baru pulang hari ini karena ada kesibukan di kampus,” ucapnya.
Penyeberang lainnya, Adi yang saat ini bekerja di salah satu tambang di Konawe Utara (Konut) mengatakan, ia baru menyeberang karena baru mendapatkan izin dari kantornya. Lintasan feri Torobulu adalah pilihan yang diambilnya karena dekat dengan kampung halamannya di desa Labone, Kecamatan Lasalepa. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati
