ZONASULTRA.ID, KENDARI – Hadirnya investasi melalui industri-industri yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) serta adanya lembaga pelatihan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari dan Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) dinilai menjadi modal utama dalam menurunkan angka kemiskinan di 2023.
“Artinya bukan hanya Disnaker, tapi dari sektor lain juga harus bergerak. Terutama investasi yang masuk di Sultra harus besar. Kalau tidak investasi mana ada penerimaan tenaga kerja,” ucap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra, LM Ali Haswandy di Kendari pada Kamis (19/1/2023).
Kata dia, kondisi yang kondusif di Sultra sangat diperlukan untuk masuknya investasi dalam negeri maupun investasi asing. Disnakertrans Sultra juga menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan investasi tersebut dengan kompetensi yang dilatih bekerja sama dengan BPVP Kendari dan BPKK Sultra.
Ia menyebut bahwa berdasarkan data BPS angka pengangguran di Sultra saat ini 3,36 persen dari jumlah penduduk. Sesuai dengan RPJMD tahun 2018 bahwa target penurunan angka pengangguran hingga 2,17 persen, namun belum tercapai karena terhambat oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga :
PMI Asal Wakatobi Meninggal di Malaysia, Kadisnakertrans Ingatkan Pentingnya Jalur Resmi
” Tapi kita optimis tahun 2023 ini, dengan kondisi ekonomi yang baik di Sultra dan dampak Covid-19 sudah tidak ada serta banyak sektor yang bisa menyerap tenaga kerja sehingga target itu bisa tercapai,” tambahnya.
Kata dia, angka pengangguran 3,36 persen yang dicapai saat ini cukup baik untuk Sultra bahkan berada di bawah rata-rata nasional. Ia membeberkan bahwa kendala para pencari kerja saat ini adalah masalah kompetensi di masing-masing bidang yang dibutuhkan.
“Hal tersebut menjadi bahan evaluasi kami untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan industrinya di tahun 2023 ini,” tutupnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma