ZONASULTRA.ID, KENDARI – Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari menyiapkan 35 armada kapal untuk mudik lebaran 2023 melalui jalur laut.
Kepala KSOP Kelas II Kendari, Agus Winartono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap kelayakan dari kapal-kapal tersebut. 35 armada tersebut terdiri dari ukuran termasuk kapal perintis dan kapal Pelni.
” Kapal-kapal ini nantinya akan melayani saudara-saudara kita yang akan mudik lewat laut, insya Allah lancar,” ucapnya saat melakukan tinjauan kapal Jetliner di Kendari pada Senin (10/4/2023).
Khusus kapal Jetliner rute Kendari-Wakatobi yang ditinjau, Agus mengatakan bahwa dengan kapal yang cukup besar itu dilengkapi dengan fasilitas yang sangat baik untuk ikut membantu kelancaran mudik dengan kapasitas muatan 500- hingga 700 penumpang.
Agus menyebut jumlah pemudik tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan diatas 10 persen dibanding pemudik yang keluar Kota Kendari melalui jalur laut tahun lalu yang mencapai 40 ribu orang dari H-15 lebaran hingga hari lebaran.
Puncak arus mudik jalur laut di Sultra diperkirakan akan terjadi pada tanggal 18 malam hingga 20 April 2023 karena pemerintah menetapkan cuti bersama sejak tanggal 19 April 2023. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan mudik lebih awal, agar nantinya tidak terjadi penumpukan saat puncak mudik.
Kendati demikian, KSOP kelas II Kendari sudah mengantisipasinya dengan mempersiapkan sumber daya yang ada dengan menggandeng stakeholder terkait termasuk operator pelayaran untuk menyiapkan kapal-kapal cadangan jika nantinya ada lonjakan penumpang yang berada diluar prediksi.
Ditempat yang sama, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Sugeng mengimbau masyarakat agar tetap mengupdate informasi cuaca di BMKG, salah satunya melalui media sosial BMKG sehingga keberangkatan mudik bisa diperhitungkan.
BMKG memprediksi tinggi gelombang laut di Sultra mengalami peningkatan yang akan berlangsung selama tujuh hari kedepan. Utamanya di perairan selatan Sultra, yaitu dari selatan Kabaena sampai ke timur laut Banda.
“Gelombang laut mulai hari ini sampai satu minggu ke depan kelihatan ada kenaikan tinggi gelombang. Kemungkinan itu terjadi karena ada dampak Siklon di wilayah selatan Indonesia atau antara negara Australia, sehingga meningkatkan tinggi gelombang yang ada di perairan Sultra,” pungkas Sugeng. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin