ZONASULTRA.ID, KENDARI – Guna menekan laju pertumbuhan inflasi di Kota Kendari, khususnya dari sektor harga beras yang ada di pasaran, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengaku akan memaksimalkan potensi persawahan yang ada.
Asmawa mengatakan, harga beras di beberapa pasar yang ada di Kota Kendari memang mengalami peningkatan, meskipun tidak begitu signifikan.
Ia mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari telah melakukan upaya untuk menekan harga tersebut dengan menggelar pasar murah setiap harinya melalui dinas ketahanan pangan dan badan urusan logistik (Bulog).
Upaya tersebut dikatakannya berhasil menurunkan angka inflasi di Kendari dari minggu ke minggu, dan bulan ke bulan. Inflasi di Kendari juga mengalami penurunan secara signifikan.
Di akhir 2022, inflasi Kendari tercatat sebesar 7,11 persen (YoY). Sementara per Agustus 2023, inflasi Kendari tercatat sebesar 3,35 persen (YoY).
“Hari ini angka inflasi kita di tiga koma sekian. Kemudian bulan ke bulannya kita berada di 0,2. Lebih dari setengah penuruunannya,” ungkap Asmawa ditemui usai menghadiri pelantikan PAW anggota DPRD Kendari pada Senin (11/9/2023).
Terkait upaya penekanan harga beras di pasaran, Pemkot Kendari melakukan upaya dengan melakukan intensifikasi pengolahan sawah yang dimiliki oleh masyarakat yang ada di Kota Kendari seperti Amohalo, Labibia, dan Alolama.
Kendati demikian, Pemkot Kendari lebih mengutamakan dan mengharapkan dukungan dari Bulog untuk melakukan intervensi harga bersama pemkot melalui pasar murah. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati