ZONASULTRA.ID, KENDARI – Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara (Kanwil Sultra) mencatat peningkatan realisasi belanja negara di Sultra mengalami peningkatan Rp1 triliun pada November 2023 dibanding bulan sebelumnya.
Adapun realisasi belanja negara hingga November 2023 tercatat Rp22 triliun yakni 83,54 persen dari pagu APBN. Sementara pada bulan sebelumnya tercatat sebesar Rp21 triliun atau 79,33 persen dari pagu APBN.
Peningkatan yang signifikan juga terlihat pada bulan Desember 2023. Hingga 15 Desember 2023, DJPb Sultra mencatat realisasi belanja negara di Sultra telah mencapai Rp 24 triliun yakni 91,24 persen dari pagu APBN.
Kepala DJPb Sultra, Syarwan mengatakan bahwa realisasi belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat dan Tranfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Kata dia, realisasi belanja pemerintah pusat sampai dengan 30 November 2023 adalah sebesar Rp7 triliun atau 81,56 persen dari pagu APBN.
Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp2 triliun atau 92,02 persen dari pagu APBN, belanja barang sebesar Rp3 triliun atau 77,35 persen dari pagu APBN.
Selanjutnya, belanja modal sebesar Rp1 triliun atau 78,07 persen dari pagu APBN, belanja hibah sebesar Rp4,98 miliar yakni 35,97 persen dari pagu APBN dan belanja bantuan sosial sebesar Rp8,66 miliar atau 97,01 persen dari pagu APBN.
Ia mengaku bahwa Kanwil DJPb Sultra telah mengambil langkah strategis dalam rangka percepatan realisasi belanja dan pencapaian output kepada satuan kerja melalui surat nomor S-403/WPB.28/2023 tanggal 14 Maret 2023 tentang monitoring pelaksanaan anggaran Satker hingga Februari 2023.
“Kanwil DJPb Sultra secara aktif terus berkoordinasi dengan KPPN guna mendorong satker agar segera melaksanakan akselerasi belanja pada periode berikutnya khususnya untuk belanja barang dan belanja modal,” ungkapnya di Kendari pada Kamis (21/12/2023).
Sementara itu, penyaluran TKDD di Sultra sampai dengan 30 November 2023 mencapai Rp15 triliun atau 84,53 persen. Belanja transfer ke daerah wilayah Sultra itu mengalami penurunan realisasi sebesar 3,61 persen dibandingkan realisasi tahun 2022. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma