ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemeriksaan narkoba untuk pasangan calon (Paslon) tiga daerah Pilkada 2017 di Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Kota Kendari, Bombana dan Buton Selatan tiba-tiba dialihkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat. Total ada 11 pasangan calon telah mengikuti pemeriksaan di Jakarta.
Hal ini terbilang aneh karena sebelumnya tiga daerah tersebut bersama empat daerah Pilkada lainnya (Buton, Buton Tengah, Kolaka Utara, dan Muna Barat) pemeriksaannya dilakukan serentak di BNN Sultra. Total ada 19 pasangan calon yang mengikuti pemeriksaan secara bersamaan.
Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sultra LM. Bariun mengatakan, belum bisa dipastikan dari tiga daerah tersebut ada indikasi atau dugaan pemakai narkoba. Sebab, jika berbicara pemakai narkoba maka harus ada bukti.
Diharapkan BNN bisa professional dalam melakukan pemeriksaan narkoba terhadap calon kada. Sebab jika pengguna narkoba diloloskan dari pemeriksaan, maka BNN akan mengalami krisis kepercayaan dari masyarakat.
“Kami juga mengawal ini agar BNN bekerja secara profesional dalam menentukan hasil pemeriksaanya. Di satu sisi kita tidak merugikan orang lain dan di sisi lain kita harus bebaskan calon pemimpin dari penggunaan narkoba,” ujar Bariun dihubungi Zonasultra.com, Sabtu (1/10/2016).
Bariun melanjutkan, KPU sebagai penyelenggara Pilkada 2017 juga harus konsisten terhadap aturan bahwa calon kada yang positif narkoba digugurkan. Bariun mengaku sudah mengintruksikan pengurus Granat di 7 daerah Pilkada 2017 agar mengawasi, jangan sampai ada pengguna narkoba yang lolos menjadi calon kada.
Sejauh ini, Bariun menilai pihak BNN Sultra sudah cukup profesional, olehnya tes beberapa daerah dialihakan ke BNN Pusat agar hasil pemeriksaannya lebih akurat. Dipastikan pemeriksaan di pusat bisa akurat sebab turut digunakan peralatan dari Mabes Polri. (A)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati
