ZONASULTRA.COM, KENDARI– Peran unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. UMKM juga menjadi pilar penyanggah paling vital pasca krisis ekonomi. Di Kota Kendari pun demikian. Eksistensi UMKM ikut membantu pemerintah dalam pengentasan pengangguran.
Hal itu ditegaskan Sulkarnain Kadir, Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara, Jumat (14/10/2016). “Tahun 2016 saja ini UMKM ternyata mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 28.655 orang. Sangat signifikan saya kira di tengah kondisi perekonomian nasional yang kurang stabil,” tutur Sulkarnain.
Mantan anggota DPRD Kendari ini juga menuturkan, dari total tenaga kerja sebelumnya, mereka terserap di UMKM di Kota Kendari baik yang memiliki kelembagaan formal maupun informal.
(Baca Juga : Begini Gagasan Sulkarnain Atasi Pengangguran di Kendari)
“Berdasarkan data UMKM kelembagaan formal saja sudah mendekati angka 9000-an. Itu baru bicara sektor perdagangan dan belum termasuk sektor-sektor lainnya seperti pertanian, perikanan dan sebagainya,” katanya.
Wajar saja, lanjut Ketua Pembina Rewalan Cinta Kendari itu, kontribusi UMKM untuk semua subkategori usaha pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sangat positif. Namun upaya-upaya merevitalisasi pembinaan UMKM juga harus dipikirkan.
Pasalnya, Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang jelas serta perencanaan, visi dan misi yang belum mantap.
Penyebabnya karena umumnya UMKM bersifat income gathering yaitu menaikkan pendapatan dengan ciri merupakan usaha milik keluarga.
(Baca Juga : Ingin Pelayanan Investasi Cepat dan Mudah, Ini Konsep Sulkarnain)
“Sebagian masih menggunakan teknologi sederhana, kurang memiliki akses permodalan (bankable), dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pribadi,” tutur Sulkarnain.
Sejauh ini, Kadin Sultra berupaya agar UMKM mendapat banyak penguatan agar bisa berkembang seperti dukungan pembiayaan, regulasi, kemudahan berusaha, bimbingan akses pasar dan teknologi.
“Kami harapkan pelaku UKM bisa mengikuti kemajuan teknologi agar bisa memanfaatkannya dengan baik. Pelaku UKM bisa melakukan exposure dan menjaring konsumen lebih luas lagi,” jelasnya.
(Baca Juga : Sulkarnain Gagas Pendidikan Berbasis IT)
Kadin secara nasional, tambah Ketum Jaringan Pengusaha Muslim Sultra itu, juga telah mengembangkan standar akuntansi berbasis teknologi digital untuk UKM. Penguatan didasari karena UMKM itu merupakan salah satu simbol kemajuan daerah.
“Yang terpenting juga bagaimana agar lulusan perguruan tinggi lebih memilih berkiprah dalam dunia usaha,” pungkasnya. (Advertorial)