10 Bahasa Daerah Yang Aktif Digunakan di Sultra

6749
Kepala Kantor Bahasa Sultra, Sandra Safitri
Sandra Safitri

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari  Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat bahasa daerah yang ada di Sultra ini terbagi atas dua sub rumpun, yakni Sub rumpun Bungku-Tolaki dan sub rumpun Muna-Buton, yang masing-masing terdiri atas 4 dan 6 bahasa.

Untuk bahasan sub rumpun Bungku- Tolaki  tersebut diantaranya,  Bahasa Tolaki, Moronene, Kulisusu, dan Culambacu. Adapun bahasa  sub rumpun Muna-Buton terbagi atas bahasa Wakatobi, Muna, Cia-cia, Wolio, Lasalimu-Kamaru, dan yang paling terbaru ditemukan, yakni bahasa Busoa.

Kepala Kantor Bahasa Sultra, Sandra Safitri mengungkapkan, untuk bahasa Busoa sendiri, baru ditemukan pada tahun 2016 ini, setelah timbulnya kecurigaan tentang keberadaan bahasa ini sebagai bahasa daerah Sultra.

BACA JUGA :  Selain Kendari, PCC Juga Sudah Beredar di Kolaka dan Konawe

“Awalnya kami hanya sebatas curiga dengan bahasa ini. Namun, setelah diteliti ternyata bahasa ini adalah bahasa dari wilayah Sultra,” kata Sandra, saat ditemui di kantornya, Senin (24/10/2016).

Sandra juga mengungkapkan, ada perbedaan hasil yang diperoleh dari  Summer Institute of Linguistics (SIL), yang berasal dari pihak asing, yang menemukan di Sultra ini terdapat puluhan bahasa daerah yang aktif digunakan oleh penuturnya.

Hal ini dikarenakan metode penelitian yang mereka gunakan cenderung berbeda.  SIL menggunakan metode pengakuan dari masyarakat.  Sementara peneliti  kantor bahasa menggunakan metode linguistik historis komparatif dan dialektometri, dengan menggunakan hitungan, dengan menganalisi kualitatifnya, maka di hasilkanlah sepuluh bahasa itu

BACA JUGA :  Konvoi Berujung Penganiayaan, Polisi Amankan 54 Siswa SMA di Kendari

“Dari SIL sendiri hasilnya banya itu karena berdasarkan pengakuan penduduk. Kalau penduduk yang ditanya, pastikan mereka mengaku punya bahasa sendiri,” kata Sandra.

Dia juga melanjutkan, misalnya bahasa Mawasangka. Berdasarkan hasil penelitian SIL, Mawasangka merupakan bahasa sendiri. Namun, setelah di hitung dengan analisis kuantitatifnya ternyata bahasa Mawasangka merupakan dialek dari bahasa Muna.  (B)

 


REPORTER  : SRI  RAHAYU
EDITOR : TAHIR OSE