ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tahapan kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 sampai 11 Februari 2017. Namun KPU di tujuh daerah Pilkada Sultra belum juga menyelesaikan pengadaaan Alat Peraga Kampanye (APK) untuk digunakan pasangan calon (paslon) kepala daerah (Kada).
Ketua KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) Hidayatullah mengatakan keterlambatan tersebut tidak disengaja oleh KPU. Sudah ada prosedur lelang yang dilakukan KPU terkait pengadaan APK yakni melalui unit layanan pengadaan masing-masing daerah yang diumumkan lewat sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Salah satu kendala pengadaan APK karena keterlambatan dokumen desain (master) APK yang dibuat masing-masing calon kada. Padahal KPU sudah menyampaikan jauh hari sebelumnya untuk membuat desain APK sehingga begitu keluar nomor urut paslon pada 25 Oktober 2016 sudah bisa disetor ke KPU.
Misalnya yang terjadi di Buton Tengah, master dari paslon diberikan ke KPU pada 28 Oktober 2016. Sehingga pencetakan APK terlambat dengan waktu 5 sampai 7 hari di percetakan.
“Sebenarnya paslon bisa mengadakan sendiri APK, baliho, umbul-umbul dan bahan-bahan kampanye, tentu sesuai aturan KPU dan sesuai zona-zona yang sudah ditetapkan KPU. Dengan catatan masternya sama seperti yang disampaikan ke KPU,” kata Dayat sapaan akrab Hidayatullah, melalui telepon selulernya, Rabu (2/11/2016).
(Berita Terkait : Pembuatan APK Terlambat, KPU 7 Daerah Terancam Digugat Calon Kada)
Jika ada dugaan pelanggaran terkait pengadaan APK, paslon dapat mengajukan gugatanke Panwas agar bisa diuji apa penyebab keterlambatan pengadaan APK. Kata Dayat, pengadaan APK tersebut menggunakan uang negara sehingga dipastikan tidak ada komisioner KPU yang berani bermain.
Berdasarkan pantauan KPU Sultra, saat ini rata-rata percetakan APK sudah selesai dan sebagian sudah didistribusikan. Yang masih dalam proses cetak hanya Buton Selatan dan Buton Tengah. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose
