ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dalam membersihkan gigi kita harus mengetahui cara yang baik dan benar. Hal ini dilakukan agar terhindar dari sakit gigi dan kalkulus (karang gigi) dan juga bau mulut.
Drg. Dian Fatmawati mengungkapkan bahwa cara menggosok gigi yang benar adalah dengan cara naik turun atau memutar. Kata dia, menggosok gigi bisa menggunakan segala macam jenis pasta gigi, menggunakan sikat gigi medium, bulu sikat halus agar bisa menjangkau sela gigi, dan ujung sikat yang lebih kecil.
“Kalau mau pake sikat gigi anak-anak juga lebih bagus, lebih menjangkau ke dalam mulut,” kata Dian ditemui di tempat praktek di Jalan Sao Sao Kendari, Sabtu (3/12/2016).
Dian mengatakan keuntungan menggosok gigi secara memutar yaitu gusi ikut terpijat dan gigi menjadi bersih. Sedangkan menggosok dengan cara naik turun, boleh sesekali untuk membersihkan sisa makanan pada sela gigi. Namun, kata Dian, jangan terlalu keras, dengan cara ringan saat menggosok gigi. Tetapi dengan jangka waktu paling lama lima menit. Jadi, saat misal dalam sehari tidak menyikat gigi, tidak menjadi masalah.
Selain itu, kata Dian pembersihan lidah saat menggosok gigi juga sangat dianjurkan. Untuk membersihkan sisa makanan pada lidah yang menempel.
“Kalau sisa makanan ada yang menempel di permukaan gigi, terus kita makan akan menumpuk sisa makanan. Misal permukaan gigi kita bersih, akan sulit sisa makanan menempel di gigi kita dan akan lebih mudah juga dibersihkan dengan berkumur atau air liur di dalam mulut,” ungkapnya.
Kata Dian, penggunaan mouthwash untuk membersihkan gigi sehari-hari tidak terlalu dianjurkan. Dian menambahkan, mouthwash boleh digunakan hanya sesekali, misal saat mulut lagi dalam keadaan tidak segar atau memakan makanan yang menyebabkan bau di dalam mulut.
Dian menjelaskan karena di dalam mulut itu mengandung ph yang berupa bakteri baik dan bakteri jahat. Jika seseorang menggunakan mouthwash secara berlebihan dengan kandungan alkohol yang tinggi, akan mengakibatkan ph dalam mulut dan bakteri baik menjadi mati.
“Penggunaan mouthwash secara berlebihan ini akan menyebabkan gigi berlubang dan karang gigi,” bebernya.
Dokter Dian menyarankan, agar tidak takut ke dokter gigi untuk mengontrol, pemeriksaan, dan perawatan. Dengan ke dokter gigi, seseorang akan mendapatkan edukasi cara merawat gigi yang baik dan benar. Sehingga mereka tidak perlu setiap bulan datang untuk melakukan perawatan atau pemeriksaan.
Dengan rajin memeriksa kesehatan gigi, akan lebih menghemat biaya dan waktu kunjungan. Dia juga menambahkan, agar masyarakat jangan saat sudah terjadi sakit baru melakukan perawatan gigi.
“Misalnya pada saat melakukan pemeriksaan, ternyata giginya ada lubang kecil. Bisa langsung ditindaki. Beda halnya ketika pasien datang sudah dalam keadaan sakit,” ujarnya.
Dia juga menuturkan agar gigi itu seminimal mungkin untuk dipelihara. Artinya saat berlubang atau sakit tidak harus langsung mencabut. Bisa dilakukan perawatan endodontic (mengeluarkan saraf yang telah membusuk). (A)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati