ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka pelayanan penukaran uang NKRI desain baru atau uang emisi 2016 untuk masyarakat umum, Rabu (21/12/2016).
Staf Humas KPw Bank Indonesia Sultra Gembong mengatakan, sebenarnya BI setiap Rabu mulai pukul 09.00 sampai 11.00 Wita melakukan penukaran uang rusak dan lusuh. Namun, karena saat ini masih hangat dengan uang NKRI baru, jadi BI juga melakukan penukaran uang NKRI kepada masyarakat.
Saat ini ketersedian uang NKRI baru masih sangat terbatas di Kota Kendari. Jadi, masyarakat dibatasi maksimal Rp 1 juta per orang untuk penukaran uang baru ini. Uang NKRI tersebut akan dicampur semua pecahannya senilai uang yang ditukarkan.
“Karena stok yang dikirim dari Makassar masih sangat terbatas. Nominalnya sendiri, belum kami ketahui persis berapa keseluruhannya,” kata Gembong di Kantor BI Sultra.
Gembong mengatakan, untuk penambahan loket pelayanan akan disesuaikan dengan ketersediaan uang NKRI. Selain itu, BI akan melakukan penukaran melalui kas keliling yang akan dilakukan mulai besok, Kamis 22 Desember 2016.
Salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Kota Kendari, Terry, mengatakan telah melakukan penukaran uang NKRI senilai Rp 1 juta. Terry mendapatkan informasi penukaran uang di BI melalui teman. Setelah melihat uangnya secara langsung, ia menuturkan jika uang tersebut lembarannya lebih tipis dan berwarna. Dia menambahkan jika uang itu mirip uang monopoli (mainan). “Lebih menarik jika di bandingkan uang lama,” ujarnya sambil tersenyum.
Suari, warga Wua-Wua, Kota Kendari mengatakan mendapatkan informasi penukaran uang NKRI melalui media. Dia menukarkan uang miliknya sebesar Rp 1 juta. Guru salah satu SD di Kota Kendari ini rela mengantri lama untuk melakukan penukaran uang karena penasaran dengan bentuk uang NKRI baru.
“Pengen liat secara langsung aja seperti apa warna dan bentuk desainnya. Kan udah banyak tuh tersebar di media sosial. Gambar pahlawannya baru, modelnya lebih menarik lah, dan dibelakangnya juga ada gambar bunga, tarian dan pemandangan alam, lebih berwarna, unik aja,” ujarnya.
Warga Kendari lainnya Parman mengantri untuk menukarkan uang anaknya di BI dengan uang NKRI. Menurut wiraswasta ini, dia akan menyimpan uang tersebut dan akan menggunakannya nanti pada Januati 2017 mendatang. Dia mengungkapkan jika saat bertransaksi dengan uang tersebut, orang akan mengira uang palsu. “Karena masih jarang yang memiliki uang NKRI ini,” katanya.
BI menawarkan sejumlah paket untuk penukaran uang tersebut.
– Mulai paket 1 sebesar Rp 200.000 dengan pecahan uang Rp 20.000 sebanyak empat lembar, Rp 10.000 sebanyak empat lembar, 10 lembar pecahan Rp 5.000, 10 lembar pecahan Rp 2.000, dan 10 lembar pecahan Rp 1.000.
– Paket 2 (Rp 400.000) terdiri dari satu lembar pecahan Rp 100.000, dua lembar pecahan Rp 50.000, empat lembar pecahan Rp 20.000, empat lembar pecahan Rp 10.000, 10 lembar pecahan Rp 5.000, 10 lembar Rp.2.000, dan 10 lembar Rp 1.000.
– Paket 3 ( Rp 600.000) terdiri dari dua lembar pecahan Rp 100.000 dua lembar pecahan Rp 50.000, lima lembar pecahan Rp 20.000, 10 lembar pecahan Rp 10.000, 10 lembar pecahan Rp 5.000, 15 lembar Rp 2.000, dan 20 lembar Rp 1.000.
– Paket 4 (Rp 800.000) terdiri dari tiga lembar pecahan Rp 100.000 dua lembar pecahan Rp 50.000, lima lembar pecahan Rp 20.000, 10 lembar pecahan Rp 10.000, 10 lembar pecahan Rp 5.000, 15 lembar Rp 2.000, dan 20 lembar Rp 1.000.
Paket 5 (Rp 1.000.000) terdiri dari empat lembar pecahan Rp 100.000, enam lembar pecahan Rp 50.000, lima lembar pecahan Rp 20.000, 10 lembar pecahan Rp 10.000, 10 lembar pecahan Rp 5.000, 15 lembar Rp.2.000, dan 20 lembar Rp 1.000. (A)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati