ZONASULTRA.COM, KENDARI – La Ode Muhammad Rusman Emba dan dr La Ode Muhammad Baharuddin merupakan dua nama paling populer di Kabupaten Muna. Keduanya meramaikan kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2010 pasca era pemerintahan Ridwan Bae dan Pilkada 2015.
Pada 2010 pertarungan dimenangkan oleh Baharuddin yang berpasangan dengan Malik Ditu. Pasangan berakronim Damai itu mengalahkan 4 pasangan calon lainnya Rusman-Haridin, La Pili-La Ode Halami, La Ode Kardini-Kamaruddin Tamzibar, dan La Ode Gawu-Arwaha Adi Saputra.
Saat itu, Baharuddin-Malik Ditu mendapat nomor urut 3. Nomor hoki yang mengantarkan keduanya jadi pasangan bupati Muna terpilih. Dukungan partainya PDIP, Demokrat, dan PAN, serta dibayangi kekuatan besar Ketua PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga menjabat Gubernur, Nur Alam.
(Baca : MK Tetapkan Rusman Emba Bupati Muna Terpilih Dengan Perolehan 33 Suara)
Sementara Rusman-Haridin remuk dengan koalisi partai “gemuk” Golkar, PPP, Partai RepublikaN, Partai Barnas, Partai Buruh, PPDI dan PPRI. Kekuatan Ridwan yang saat itu masih bupati dan sudah menjadi Ketua Golkar Sultra tak mampu mendudukan Rusman yang tidak lain adalah keponakannya sendiri.
#Baharuddin-Malik “Pisah Ranjang”
Lima tahun kemudian, dinamika politik membuat Baharuddin-Malik Ditu “pisah ranjang”. Rusman Emba yang lama melanglang buana di DPRD Sultra (bahkan pernah jadi ketua) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI datang hendak menebus kekalahan.
Tali-temali politik Pilkada serentak 2015 menjodohkan Rusman Emba dan Malik Ditu. Dengan akronim Rumah Kita, keduanya mendapat nomor urut 1. Diusung oleh partai Demokrat dan PDIP, partai besar di Muna yang lima tahun sebelumnya berada di sisi Baharuddin.
Sementara, Baharuddin bersanding dengan La Pili yang mempopulerkan akronim Dokter Pilihanku. Tergabung dalam gerbong koalisi PAN, PKS Gerindra, dan Nasdem. Seperti Pilkada 2010, kali ini Baharuddin kembali mendapat nomor urut 3.
Tak ketinggalan nama La Ode Arwaha juga kembali muncul, menggandeng La Ode Samuna dengan koalisi PKB dan Hanura. Pasangan berakronim Raha-Muna ini mendapat nomor urut 2. Kehadiran Raha-Muna ini sempat disebut-sebut sebagai calon boneka jika Rusman tak mendapat pintu pencalonan. Namun kemudian dibantah sendiri oleh Arwaha.
(Baca : Rusman Emba : Ini Kemenangan Seluruh Rakyat Muna)
Dalam pertarungan tersebut, Golkar lari kosong alias jadi penggembira sebab mengalami dualisme kepengurusan Ridwan-Oheo, sehingga ada dua rekomendasi berbeda yang ditelorkan. Golkar Ridwan ke Baharuddin dan Oheo ke Rusman, yang akhirnya tak bisa jadi partai pengusung.
#Angka 33 yang Berpindah
Pemungutan suara yang berlangsung 9 Desember 2015 kembali membuktikan jika memang nomor urut 3 membawa hoki bagi Baharuddin. Baharuddin-La Pili unggul tipis 47,32% dengan 47.467 suara, diikuti Rusman-Malik 47,29% dengan 47.434 Suara. Selisih 33 suara.
Di posisi paling akhir Arwaha-Samuna jauh ketinggalan, dengan hanya memeroleh 5,39% dengan 5.407 suara. Perolehan yang memupuskan segala harapan untuk menjadi 01 di Muna.
Selisih keunggulan 33 suara itu nyaris saja mendudukan Baharuddin sebagai Bupati Muna untuk periode kedua. Namun, Rusman-Malik mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan digelar pemungutan suara ulang (PSU) di 3 TPS yakni di TPS 4 Kelurahan Raha 1, TPS 4 Kelurahan Wamponiki, dan di TPS 1 Desa Marobo.
PSU tersebut berhasil digelar pada 22 Maret 2016. Hasil PSU tersebut Dokter Pilihanku unggul 1 suara. Namun dari data 321 TPS se-Kabupaten Muna (setelah ditambah dengan hasil PSU), Rumah Kita unggul 93 suara. Posisi ini membuat Rumah Kita dan Dokter Pilihanku saling mengklaim kemenangan.
Polemik tak berakhir hanya dalam satu kali PSU, MK kemudian memutuskan lagi untuk PSU ulang yang dikenal dengan PSU Jilid II di 2 TPS yakni di TPS 4 Kelurahan Wamponiki dan TPS 4 Kelurahan Raha 1.
PSU jilid II tersebut sukses diselenggarakan KPU Muna pada Minggu, 19 Juni 2016 yang kemudian menjadi penentu pemenang Pilkada Muna. Hasil dari 2 TPS tersebut Rumah Kita unggul 20 suara dari Dokter Pilihanku. Jika dijumlahkan 321 TPS se-Kabupaten Muna (setelah ditambah dengan hasil PSU 1 dan 2), Rumah Kita unggul dengan selisih 33 suara.
(Baca : Rumah Kita Menangkan Pilkada Muna Karena Punya Modal Ini)
LM. Rusman Emba-Malik Ditu akhirnya dilantik langsung oleh Gubernur Sultra Nur Alam, Jumat 2 September 2016 di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra. Pelantikan itu menandai pergantian era kepemimpinan di Kabupaten Muna. Selama 5 tahun ke depan (2016-2021) Rusman menjadi nahkoda.
#Misteri Angka 3
Angka 3 yang selalu muncul dalam pertarungan Rusman-Baharuddin menjadi misteri tersendiri atau bisa saja kebetulan belaka di era yang makin modern ini. Berikut catatan rangkuman kehadiran angka 3 dalam kontestasi politik Pilkada Muna.
– Tahun 2010 Baharuddin jadi bupati dengan nomor urut 3 dan kalah di 2015 juga dengan nomor urut 3
– Pasangan calon bupati Muna 2015 hanya terdiri dari 3 pasang dengan jumlah TPS 321
– Hasil pemilihan 9 Desember 2015, Baharuddin-La Pili unggul 33 suara dari Rusman-Malik
– Rusman Malik unggul 93 suara setelah PSU pertama 22 Maret 2016 di 3 TPS
– Rusman-Malik unggul 33 suara setelah PSU Jilid II 19 Juni 2016, yang kemudian mengantarkannya jadi pasangan Bupati Muna
– Ada 3 kali pemilihan selama Pilkada 2015, pemilihan 9 Desember 2015, PSU pertama 22 Maret 2016, dan PSU Jilid II 19 Juni 2016. (A)
Penulis: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati