ZONASULTRA.COM, KENDARI – Legislator Golkar di DPRD Kendari La Ode Ashar mengancam akan mempolisikan warga Kampung Salo yang melapor di Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kendari. Sebab dugaan pelanggaran yang dilaporkan tak sesuai fakta.
Ashar mengatakan saat ini masih menunggu proses yang dilakukan Panwaslih terkait dugaan money politik. Jika sudah ada hasil pemeriksaan Panwaslih maka langkah hukum di kepolisian bisa langsung dilakukan, terkait pencemaran nama baik.
“Ini telah menjadi viral di media sosial bahwa saya telah bermain kotor dalam politik. Saya politisi yang harus menjaga marwah politik dan perjalanan politik. Sehingga yang namanya Suddianto akan saya laporkan ke polisi,” kata Ashar di Kendari, Selasa (17/1/2017).
Money politik harus dipahami adalah menjanjikan sesuatu dalam bentuk barang ataupun uang yang tujuannya mempengaruhi sikap memilih. Kata Ashar, dalam pembagian minyak goreng yang dilakukannya tak pernah mengajak warga untuk memilih salah satu calon walikota dan tidak ada stiker yang turut dibagikan.
(Berita Terkait : Diduga Bagi-Bagi Minyak, Rasak-Haris Dilaporkan ke Panwaslih)
Lanjut Ashar, apa yang dibagikan tersebut berasal dari dana pribadinya dan bukan dari pasangan calon walikota. Kegiatan sosial tersebut rutin dilakukan untuk menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat.
Selain itu, dia juga dari dua bulan lalu telah mengundurkan diri dari tim pemenangan Rasak-Haris agar fokus pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Olehnya, pemahakan keliru jika kegiatan sosial yang dilakukannya dihubungkan dengan Rasak-Haris.
(Berita Terkait : Ini Penjelasan La Ode Ashar Soal Dugaan Bagi-bagi Minyak Rasak-Haris)
Sebelumnya, Paslon Walikota Rasak-Haris dilaporkan ke Panwaslih oleh Suddianto dan La Ode Darmono pada Senin (16/1/2017) kemarin. Isi laporannya terkait praktek money politik bahwa La Ode Ashar sebagai tim pemenangan membagi-bagikan minyak goreng kepada masyarakat Kelurahan Kampung Salo. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose
