Umar Samiun Ditahan KPK, Loyalisnya Menangis Histeris

Umar Samiun Ditahan KPK, Loyalisnya Menangis Histeris
Umar Samiun Ditahan KPK, Loyalisnya Menangis Histeris
Umar Samiun Ditahan KPK, Loyalisnya Menangis Histeris
Ditahan KPK : Salah seorang loyalis perempuan memeluk Bupati Buton Non Aktif Umar Samiun dan menangis sesaat sebelum Umar Samiun masuk ke gedung KPK sebagai tahanan. (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Setelah menjalani pemeriksaan sejak Rabu (25/1/2017) malam , Bupati Buton Non Aktif Samsu Umar Abdul Samiun resmi ditahan Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK). Pukul 17.00 WIB Umar Samiun keluar dari ruang pemeriksan menggunakan rompi orange bertuliskan tahanan KPK.

Umar Samiun keluar gedung tanpa menjawab pertanyaan awak media yang mengerumuninya dan hanya melempar senyum tipis. Sempat terjadi desakan saat calon tunggal Bupati Buton ini masuk ke dalam mobil tahanan. Loyalis Umar berusaha memisahkan sosok pemimpinnya dari keributan awak media.

Mobil tahanan berjalan menuju pintu samping gedung korupsi yang diikuti loyalis dan awak media yg mengejarnya.

Beberapa saat sebelum Umar Samiun masuk ke gedung lembaga anti rasuah itu beberapa orang loyalis menangis di pelukan Umar Samiun yang hanya tersenyum.

Berita Terkait : Tiba di Bandara Soetta, Bupati Buton Non Aktif Umar Samiun Diciduk KPK

Sejenak suasana haru menyelimuti perpisahan Bupati Buton dengan rakyatnya ini. Dari pantauan Zonasultra beberapa loyalis telah hadi dari siang diantaranya ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Laode Rafiun.

Sementara Ketua Pengungsi Eks Korban Maluku Ambon dan Maluku Utara yang berdomisili di Sulawesi Tenggara (Sultra) La Umar angkat bicara.

Ia menyesalkan penangkapan Umar Samiun di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng oleh tim KPK. “Kami melihat bupati kami dipanggil paksa oleh KPK, permasalahannya kami tidak tahu apa masalah hukum atau masalah politik namun ini seakan-akan masalah politik yang dikedepankan,” ujar La Umar pendukung Umar sesaat sebelum bupati non aktif Buton itu keluar. (A)

 

Reporter : Rezki Arifiani
Editor : Tahir Ose