ZONASULTRA.COM, KENDARI – Angka transaksi pasar lelang yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan di tahun 2016.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Muhammad Ali mengatakan jika pada tahun 2015, 2014, dan 2013 angka transaksi cenderung mengalami peningkatkan setiap tahunnya, namun di tahun 2016 kemarin malah mengalami penurunan siginifikan.
Berdasarkan data dari Diperindag Provinsi Sultra pada tahun 2013 angka transaksi berada pada Rp. 13,19 miliar, kemudian tahun 2014 angka tersebut meningkat menjadi Rp. 14, 17 miliar. Trend positif kembali terjadi pada tahun 2015 yang mencapai angka Rp. 18,18 miliar.
“Sayangnya ditahun 2016 ini mengalami penuruan menjadi Rp. 4,48 miliar rupiah saja,” ungkap Muhammad Ali saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/1/2017).
Kendati demikian, menurunya angka ini bukan sebagai indikasi bahwa pasar lelang yang dilaksanakan pihaknya tidak memberikan hasil yang baik selama 10 tahun terakhir dilaksanakan. Akan tetapi hal tersebut disebabkan antara penjual dan pembeli yang awalnya dipertemukan di pasar lelang telah melakukan transaksi jual beli di luar kegiatan pasar lelang yang diadakan di kantor Disperindag.
Tentunya hal ini merupakan capaian yang lur biasa. Pasalnya tujuan diadakan pasar lelang sebenarnya adalah untuk memperpendek mata rantai perdagangan serta bagaiman memicu dan memberikan stimulan kepada penjual agar meningkatkan kemampuan mereka dalam hal ini petani untuk menjual komoditinya.
“Kan bagus lagi, tanpa mesti mereka ikut pasar lelang mereka tetap bisa bertransaksi. Artinya tidak monoton hanya di pasar lelang saja. Dan kemudian ini juga bagus. Agar kami bisa mencari penjual baru yang mau ikut untuk memanfaatkan peluang ini,” terangnya.
Untuk diketahui, kegiatan pasar lelang biasanya diikuti kurang lebih 100 orang peserta dari kalangan petani dari berbagai daerah yang ada di Sultra sebagai penjual dan pembeli dari para pengusaha besar yang ada di kota Kendari di Aula Disperindag.
Pada tahun 2016 kemarin, Disperindag telah melakukan pasar lelang sebanyak 5 kali. Dimana pada setiap tahap menghasilkan transaski sebagai berikut Rp. 530 juta, Rp. 34 juta, Rp. 353 juta, Rp. 414 juta, Rp. 1,3 miliar dan Rp. 1,76 miliar.
Sementara itu, tahun 2017 akan melakukan pasar lelang sebanyak 5 kali namun masih dalam tahap perencanaan lebih lajut dan Ali pun berharap angka ini dapat meningkat dengan munculnya para wirausahawan baru dari kalangan mahasiswa dan petani yang memiliki komoditi pasar yang dibutuhkan para pengusaha.
“Untuk koordinasi dan pendataan ke seluruh kabupaten/kota terus kami lakukan baik itu sosialisasi dan penyampaian melalui SKPD bersangkutan masing-masing,” tuturnya. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose