ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dalam menerima atau bertransaksi jelang pilkada. BI khawatir ada oknum-oknum yang memanfaatkan moment seperti ini mengedarkan uang yang diragukan keasliannya (uang palsu).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bidang Manajemen Intern dan Sistem Pembayaran, LM Bachtiar Zaadi mangatakan, perlu ada kewaspadaan dari masyarakat karena biasanya ada oknum yang mengedarkan uang palsu dan mengambil keuntungan dari momentum pilkada.
“Melihat daerah lain seperti Jawa dan Sumatera sangat tinggi, imbasnya bisa jadi juga sampai ke Sultra,” kata Bachtiar saat ditemui di Kantor Bank Indonesia, Senin (13/2/2017).
Meskipun, kata dia, pada bulan Januari, BI baru menerima klarifikasi dari masyarakat maupun perbankan mengenai peredaran uang palsu sebanyak 11 lembar yang terdiri dari pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Masyarakat diharapkan untuk lebih teliti dengan menerapkan 3D. Sebagaimana yang telah disosialisasikan oleh BI, terkait apa yang perlu dilihat, diraba, dan diterawang.
“Yang asli kan ketahuan tanda-tandanya, benang pengaman, tanda air, huruf yang timbul,” jelasnya
Dengan langkah ini, masyarakat diharapkan dapat meminimalisir sedini mungkin agar tidak menjadi korban. Saat masyarakat menjadi korban, uang palsu tersebut diklarifikasi ke perbankan dan dinyatakan tidak asli namun uang itu tidak akan dikembalikan.
“Karena itukan bukan uang, tidak ada nilainya, sehingga masyarakat rugi,” tukasnya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki
