ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Sejak terbentuknya Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), dimana Koltim merupakan salah satu dari 17 Kabupaten di Sultra yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang terdiri dari 118 desa dan 14 kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan, telah memperlihatkan pembangunan diberbagai sektor.
Pembangunan yang telah dilakukan duet kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Koltim Tony Herbiansyah-Andi Merya ini tersebar diberbagai wilayah yang ada di Koltim. Baik dari pembangunan saranana dan prasarananya, inprastruktur hingga pada pembangunan disektor bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan.
Sama halnya dibidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan ekonomi. Kesemuannya itu telah dilakukan demi untuk mensejahterakan masyarkatnya. Sehingga visi misi bupati dan wakil bupati tercapai sesuai janji politik mereka kepada masyarakat Koltim.
Sosok seoarang Tony Herbiansyah merupakan pemimpin yang sangat dikenal di dunia birokrasi. Mantan Pj Bupati Konawe, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di Provinsi Sultra ini, kini merupakan ketua DPW Partai Nasdem di Sultra.
Saat menjabat sebagai Pelaksana Jabatan (Pj) bupati yang pertama, pada saat Koltim mekar dari Kabupaten Kolaka, dan saat ini telah menjadi bupati devenitif periode 2016-2021. Dengan berjalanya waktu, di dalam kepemimpinannya yang baru berumur satu tahun itu, pembangunan sudah terlihat dan dirasakan oleh masyarakat Koltim itu sendiri.
Genjot Pembangunan
Pembangunan inprastruktur jalan, dan jembatan kini telah dinikmati masyarakat Koltim. Khususnya masyarakat Kecamatan Uesi, dan Kecamatan Uluiwoi yang boleh dibilang masih tertinggal dan jauh dari Ibu Kota kabupaten. Hingga saat ini masyarakat tersebut sudah melewati dengan menggunakan roda dua dan roda empat.
“Ya, walaupun jalanya belum diaspal, tetapi sedikit demi sedikit sudah dalam tahap penggerasan,” ujar Tony dalam suatu kesempatan.
Tak hanya inprastruktur jalan dan jembatan yang sedang dibangun, pembangunan kantor bupati pun kini dibangunnya. Tahun 2017 rencananya sudah rampung dan sudah siap difungsikan. Begitupun juga dengan pembangunan Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dimana pada tahun 2016 lalu, 9 kantor SKPD sudah selesai dan sudah ditempati, dan 4 kantor SKPD kini sementara tahap pembangunan lagi.
Begitu pula dengan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), rumah jabatan bupati dan wakil bupati, rumah jabatan ketua DPRD, hingga sampai pada pembangunan perumahan SKPD.
Dalam wawancara khusus dengan bupati Koltim Tony Herbiansyah ia mengatakan, dirinya bakal mengenjot pembangunan inprastruktur, sarana dan prasarana, serta jembatan. Selain itu juga dibidang sektor pertanian, perkebunan, sosial dan kebudayaan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang ekonomi.
“Masyarakat harus tahu apa sebenarnya kerja bupati selama ini, apakah hanya duduk di kantor atau bagaimana? Sebab banyak masyarakat yang tidak tahu apa sebenarnya yang pemimpin lakukan. Olehnya itu, saya ingin tunjukan kepada masyarakat dengan melalui hasil pembangunan diberbagai sektor,” kata Tony saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Didalam keberhasilan suatu daerah, kata Tony, dilihat pada porsi pembangunanya. jika pembangunan tidak ada, dan kesejahteraan masyarakat juga tidak ada, maka seorang pemimpin atau kepala derah dianggap gagal.
Siapkan Indikator Ekonomi
Untuk mengukur dan mengetahui kemajuan perekonomian daerah, bupari telah menugaskan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), untuk membuat indikator pembangunan. Yang tujuannya untuk mencatat keberhasilan dalam melakukan pembangunan diberbagai sektor dalam kurun waktu 2016 hingga 2017, dimana nantinya dirinya bakal mengespos kepada masyarakat Koltim pada bulan Desember penutup tahun.
Sementara itu, Kepala Bappeda Koltim Mustakim Darwis menuturkan pembangunan yang dilakukan bupati saat ini itu sangat luar biasa, diberbagai sektor bupati telah membuktikannya. Sehingga saat ini Bappeda bekerja sama dengan badan statistik akan membuat suatu indikator ekonomi tentang pencapaian dalam membangun.
“Inti dan tujuan dibuatnya sebuah indikator ekonomi adalah untuk mengetahui apa saja yang telah bapak bupati bangun selama satu tahun ini. Apakah ada peningkatan perekonomian masyarakat atau tidak. Dan yang terpenting mampu mengetahui berapa besar anggaran yang digunakan dalam pembangunan tersebut,” kata Mustakim.
Khusus untuk Bappeda sendiri, dirinya telah bekerja sama dengan kantor statistik menyangkut indikator-indikator makro ekonomi. Didalamnya akan dibahas mengenai pertumbuhan ekonomi kabupaten Koltim, terhadap pengaruh pembangunan diberbagai sektor.
“Nah, disinilah akan diakumulasi pertumbhan ekonomi masyarakat dalam satu tahunnya itu. Apakah pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat ataukah menurun. Itulah yang akan dievaluasi dalam 1 tahunnya itu,” ujarnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga tidak luput dari perhatian Pemda Koltim. Kemudian angka harapan hidup misalnya, pada medio Januari higga di Desember juga akan dievaluasi. Kemudian generasio yang juga sementara dihitung oleh statistik.
Kemudian angka pertumbuhan penduduk serta produktifitas lahan juga menjadi target Pemda setempat. Produktifitas lahan akan disesuaikan dengan agrobisnis yang menjadi visi bupati lima tahun mendatang.
Khusus untuk agrobisnis, itu juga akan diukur produksipitas lahan dibidang pertanian, karena PRBD kita untuk pertumbuhan ekonomi 45 persen dipengaruhi oleh sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan air tawar.
“Di sini kita akan fokus pada verifikasi pangan dan holtikultura. Di sinilah kita akan genjot melalui camat-camat untuk memberikan data lahan tidur. Setelah itu pemerintah akan membantu dengan mekanisasi pertanian,” ujarnya.
“Yang terpenting adalah bagaimana bupati dapat memaksimalkan anggaran pembangunan yang sangat besar porsinya kepada anggaran publik, demi untuk masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan dari tahun pertama, kedua, dan selanjutnya secara berkesinambungan,” ucapnya.
Kesehatan & Rohani
Dibidang kesehatan, pemerintah Koltim juga telah mengadakan berbagai alat modern di berbagai puskesmas dan Rumah Sakit (RS). Kemudian bidang keagamaan, bupati sudah menginstruksikan agar sholat lima waktu secara berjamaah di mesjid. Begitupun dengan sholat subuh berjamaah, sampai-sampai gajian di mesjid usai melaksanakan sholat subuh.
“Artinya perubahan sikap dan perilaku seseorang itu sangat berpengaruh terhadapa aparatur dan masyarakat. Dengan cara pengkajian ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, maka disitulah adanya keberkahan untuk Kabupaten Kolaka Timur,” ujarnya.
Tingkatkan Perekonomian
Sektor pertanian kini menjadi andalan Pemda Koltim dalam mengenjot pertumbuhan ekonomi guna mewujudkan kesejahteraan masyarkat.
Disamping itu, Pemda Koltim juga mendorong kemajuan disektor jasa karena secara tidak langsung jika perkantoran berada di desa Lalingato, dan kantor DPRD berada di desa Simbalai, maka sektor jasa seperti ojek, warung, dan lain sebagainya, itu akan ikut berpengaruh, sebab didalamnya ada perputaran ekonomi. (Adv)
