ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Demo ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Pemerhati Demokrasi Bombana yang berlangsung di pelataran kantor KPU setempat, Selasa (21/2/2017) diwarnai aksi saling dorong dan pelemparan kepada aparat kepolisian.
Baca Juga : Panwaslih Rekomendasikan PSU di Lima TPS di Bombana
Aksi saling dorong itu terjadi akibat tidak diperbolehkannya para pendemo masuk menemui komisioner KPU menuntut dilakukannya pemungutan suara ulang (PSU) di TPS yang terindikasi kuat terjadi pelanggaran.
Asri, salah seorang jenderal lapangan saat berorasi memaparkan pelaksanaan Pilkada Bombana telah terjadi kecurangan yang sangat masif dilakukan oleh salah satu pasangan calon bupati.
“Sejumlah bukti kecurangan, mulai dari kotak suara yang tanpa segel dan terbuka diserahkan ke KPU, daftar pemilih yang mencoblos berulang-ulang dan masih banyak pelanggaran lainnya,” urai Asril.
Baca Juga : 23 Kotak Suara Tak Tersegel, Ini Penjelasan KPU Bombana
Akan tetapi kata dia, kecurangan dalam Pilkada itu tidak dianggap sebuah pelanggaran oleh pihak KPU sehingga menimbulkan gejolak seperti ini. “Mari rapatkan barisan dan tuntut komisioner KPU untuk tidak tutup mata terhadap semua persoalan yang ada saat ini,” tandasnya.
Tidak puas dengan saling dorong, tiba-tiba ada salah satu massa melakukan pelemparan ke arah polisi yang berjaga-jaga.
Aksi itu kemudian diikuti oleh massa lainnya yang melemparkan batu dan gelas air mineral. Menghadapi serangan dari massa tersebut, dengan sigap aparat langsung menggunakan water canon.
Baca Juga : KPU Bombana Tak Bisa Penuhi Rekomendasi Panwaslih Untuk PSU di 5 TPS
Hingga berita ini diturunkan massa masih melakukan aksinya. Sebab tujuan mereka adalah menduduki Kantor KPU Bombana hingga waktu yang tidak ditentukan. (B)
Reporter : Jumrad Raunde
Editor : Jumriati