ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sebanyak 8 desa di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan hasil pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada 28 Februari 2017 lalu ke dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (DPMD), karena diduga sarat dengan pelanggaran.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Konut Cakunda mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut dan tengah menjalani proses pemeriksaan. Masalah yang dilaporkan antara lain dugaan penggunan ijazah palsu oleh calon, daftar pemilih tetap (DPT) ganda hingga money politik.
“Untuk saat ini ada 8 desa yang telah dilaporkan dan kami terima dalam hal pelanggaran Pilkades serentak yang dilaksanakan pada 28 Februari 2017 lalu. Sementara pemeriksaan kami juga masih menunggu jika ada laporan yang masuk ke DPMD,” kata Cakunda ditemui di Kantor DPMD Konut, Selasa (14/3/2017).
Baca juga : Sengketa Pilkades Mengalir ke Meja DPRD Konut
Dirinya mengungkapkan, secara transparan menanggapi dan merespon laporan yang masuk di instansinya dan telah membentuk tim untuk penanganan kasus yang terjadi dalam Pilkades serentak. Pihaknya juga akan segera menggelar rapat yang hasilnya nanti lansung diserahkan kepada pimpinan tertinggi untuk ditindaklanjuti.
“Kami selaku pihak pemerintah yang membawahi pemerintahan desa secara terbuka menerima aduan masyarakat dan para calon. Jika itu terbukti pelanggaran jelas akan ditindaki sesuai aturan,” tegasnya.
Adapun 8 desa yang hasil Pilkadesnya dilaporkan ke DPMD yaitu Desa Morombo Pantai dan Desa Tobimeita di Kecamatan Langgikikima, Desa Todoloiyo dan Desa Todoloiyo Trans di Kecamatan Oheo.
Baca juga : DPRD Desak DPMD Konut Gelar Pilkades di Tiga Desa Ini
Kemudian Desa Wawolimbue di Kecamatan Asera, Desa Lamondowo di Kecamatan Andowia, Desa Mandiodo di Kecamatan Molawe dan Desa Tanjung Laimeo di Kecamatan Sawa.(B)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati
