Kemarau, Ribuan Pohon Cengkeh di Konut Terancam Mati

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU- Musim kemarau yang terjadi sejak 6 bulan terakhir membuat para petani cengkeh di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra),  khususnya di Desa Lametono Kecamatan Lasolo, Desa Toreo dan Desa Barasanga Kecamatan Wawolesea, mengalami kerugian sekitar ratusan juta rupiah karna tanaman mereka mengering dan mati.

Hal inipun membuat warga di sejumlah desa tersebut yang sekitar 80 persen adalah petani cengkeh,  harus banting stir mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Mau diapa lagi ini suatu cobaan bagi kami para petani harus mengalami kerugian besar di musim ini dikarenakan tanaman cengkeh kami mati. Kami hanya bisa berharap ada bantuan uluran tangan dari pemerintah untuk sedikit bisa membantu kami,” kata Mardai salah satu petani cengkeh yang juga merupakan Kepala Desa (Kades) Lametono.

Cengkeh merupakan tanaman yang sensitif yang sekali kering dan mati tidak akan bisa tumbuh lagi, serta panennya hanya sekali setahun di sekitaran bulan Mei sampai Juni. Tanaman ini merupakan sumber pendapatan besar petani, karna nilai jualnya yang cukup tinggi hingga mencapai ratusan ribu perkilo gram.

“Di desa kami skitar 1400 pohon cengkeh mati dan membuat warga harus segera mencari pekerjaan sampingan. Tahun kemarin kami biasa panen ratusan kilo dan bisa kami hasilkan uang puluhan bahkan sampai ratusan juta rupiah, tapi sekarang sama sekali tidak ada harapan, sedangkan modal awal kami saja mulai dari pemupukan dan perawatan tidak kembali apalagi mau harap panen,” terang Amin, salah satu petani cengkeh lainnya yang juga Kades Barasanga.

Kondisi terburuk ini, membuat petani cengkeh tersebut  berharap kepada Pemerintah Konut untuk bisa turun dan meninjau langsung keadaan tanaman mereka. Atau paling tidak, pemerintah memberikan bantuan bibit dan pupuk.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini