ZONASULTRA.COM, KENDARI – Terhitung sejak Bulan Januari hingga Maret 2017, Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari mencatat adanya peningkatan kecelakaan laut jika dibandingkan pada awal bulan tahun sebelumnya.
Kata Humas SAR kendari, Wahyudi, pada awal tahun 2016 jumlah kecelakaan laut tidak sebanyak tahun ini.
Tahun 2017, terhitung dari Januari hingga Maret, tercatat jumlah kecelakaan laut sebanyak 17 kasus. Dari 17 kasus itu, memakan korban sebanyak 164 orang. Satu orang dari jumlah itu dinyatakan tewas.
“Ini karena cuaca di awal tahun memang terbilang ekstrem. Tapi syukur karena korban jiwa hanya satu orang,” kata Wahyudi saat ditemui di Kantor SAR Kendari, Jumat (31/3/2017).
Dari penjelasan Wahyudi, selain cuaca yang tidak mendukung, kelayakan operasi kapal juga menjadi penyebab banyaknya kapal yang mengalami mati mesin di tengah laut.
“Ini seperti kasus kemarin, kapal nelayan di Wawonii, kapalnya mengalami mati mesin jadi terseret arus hingga dinyatakan hilang kontak,” tambah Wahyudi.
Dengan itu, Humas Kantor SAR Kendari ini menghimbau kepada seluruh nelayan yang hendak melaut agar kiranya memperhatikan kondisi mesin kapalya dulu.
Kalau sudah dipastikan semuanya mantap, lanjut dia, barulah melaut. Selain itu, Wahyudi juga menghimbau kepada nelayan untuk tidak nekat melaut saat kondisi cuaca lagi buruk.
Baca Juga : Ajak Nelayan Daftar Asuransi, Menteri Susi: Kalau Mati di Laut Dapat Santunan Rp 200 Juta
Wahyudi menuturkan, ada empat komponen penting yang harus diperhatikan nelayan sebelum melaut. Keempat komponen itu adalah kondisi kapal seperti kondisi mesin, alat komunikasi, alat navigasi, serta safety atau alat keselamatan seperti pelampung.
“Ini semua tujuannya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan laut, terutama saat kondisi cuaca lagi ekstrem,” jelasnya. (B)
Reporter : Lukman Budianto
Editor : Tahir Ose