Kondisi Eks Buruh PT. DJL Makin Parah, Dua Pemda Ini Diminta Segera Turun Tangan

76

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Kondisi eks buruh perkebunan sawit PT Damai Jaya Lestari (DJL) dan Mulya Tani dari hari ke hari semakin sengsara di penampungan Dinas Sosial Sulawesi Tenggara (Sultra).  
Hingga kini belum ada upaya dari pemerintah provinsi Sultra maupun pemerintah kabupaten Konawe Utara (Konut) dan Konawe, untuk membantu para eks buruh itu.

Ketua Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan (BEK-SP) Kendari Sulhani mengatakan, bantuan yang datang di pengungsian kini terus menurun bahkan minus. Tidak seperti diawal-awal dimana banyak dermawan yang menyumbang.

Jumlah eks buruh sawit asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mencapai 204 orang jiwa, diantaranya 84 orang laki-laki, 49 orang perempuan dan 71 anak-anak. Jika terus dibiarkan maka kondisi terburuk kemanusiaan dipastikan akan terjadi seperti kematian dan busung lapar bagi anak-anak.

“Sebelumnya sudah ada komunikasi yang dibangun dengan DPRD NTT yang datang ke Kendari. Mereka siap memfasilitasi kepulangan buruh itu di NTT. Namun harus ada penyelesaian dulu terkait hak-hak mereka seperti gaji lembur selama 73 bulan yang tak dibayar oleh perusahaan,” kata Hani dalam konferensi pers di Sekretariat BEK-SP Kendari, Senin (16/11/2015).

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra serta Disnakertrans Konut dan Konawe harus sesegera mungkin menyelesaikan konflik dan perselisihan yang terjadi antara eks buruh dan PT DJL dan PT Mulya Tani.

Menurut Hany, hanya itu satu-satunya cara agar masalah ini segera selesai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini