Sukseskan Program KB Antar Umat Beragama, BKKBN Lantik Fapsedu

Sukseskan Program KB Antar Umat Beragama, BKKBN Lantik Fapsedu
PELANTIKAN - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan peran mitra dalam menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) antar umat beragama dengan melantik Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) Sultra periode 2017-2022, di Hotel D'Blizt Kendari, Sabtu (8/4/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
Sukseskan Program KB Antar Umat Beragama, BKKBN Lantik Fapsedu
PELANTIKAN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan peran mitra dalam menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) antar umat beragama dengan melantik Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) Sultra periode 2017-2022, di Hotel D’Blizt Kendari, Sabtu (8/4/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan peran mitra dalam menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) antar umat beragama dengan melantik Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) Sultra periode 2017-2022, di Hotel D’Blizt Kendari, Sabtu (8/4/2017).

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Ali Ismail, mengatakan, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan mitra kerja. Dengan adanya Fapsedu pesan program KB bisa diterjemahkan oleh para tokoh agama. Sehingga pesan tersebut, dapat diterima oleh umat di agama masing-masing.

Sementara, Sekretaris Umum Fapsedu Pusat, Freddy Aritonang mengatakan, tokoh agama sejak awal sudah mendukung program KB. Kata dia, tokoh agama peduli dalam melakukan advokasi dan komunikasi, informasi, serta edukasi. Olehnya itu, ada pelantikan Fapsedu, karena belakangan ada penurunan kepedulian tersebut.

Menurutnya, anggota forum antar agama ini akan menerjemahkan bahasa-bahasa program KB ke bahasa agama yang disertai ayat. Sehingga bisa diterima oleh umat dan jemaat, di masing-masing komunitas agama itu.

“Kita coba membuat suatu buku panduan untuk menerjemahkan itu ke bahasa agama dan di masukkan ayat-ayatnya,” jelas Freddy.

Selain itu, tokoh agama juga akan berfungsi sebagai penggerak. Contoh, ketika ada umat yang ingin melakukan KB, para tokoh agama yang ada di forum ini bisa memfasilitasi, mengajak, dan mengantar ke tempat pelayanan kontrasepsi seperti klinik.

Dia berharap, pada saat melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ceramah, khotbah, ataupun saat menjadi penghulu pernikahan, pesan-pesan KB ikut diselipkan dalam isi ceramah yang disampaikan.

Dan juga forum ini diharapkan bisa terbentuk di kabupaten dan kota, karena sebenarnya di sanalah yang langsung berhubungan masyarakat. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki