BANJIR – Banjir merendam kawasan perumahan di dua lorong, yakni Lorong Jawa dan Lorong BTN Wirabuana di Kelurahan Andounohu, Kecamatan Poasia. Akibat banjir ini puluhan rumah warga terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Warga Lorong Jawa dan Lorong BTN Wirabuana Kelurahan Andonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari meminta kepada Wali Kota Kendari untuk segera membuat saluran air yang representatif di tempat tinggal mereka, guna menampung debit air yang sering meluap selama musim penghujan.
“Kondisi banjir yang terjadi di perumahan BTN Wirabuana lebih disebabkan oleh kondisi saluran air yang tidak bisa menampung volume air yang begitu besar akibat hujan lebat semalam. Untuk itu kami minta bapak wali kota membenahi dulu persoalan banjir yang terjadi di perumahan kami dengan membuat saluran air yang representatif,” kata Rahmat, salah seorang warga perumahan BTN Wirabuana, saat ditemui di lokasi banjir, Minggu (14/5/2017).
Baca Juga : Dua Lorong di Kelurahan Andounohu Terendam Banjir, Akses ke Lapulu Ditutup
Pria yang bekerja sebagai PNS ini mengatakan, Wali Kota Kendari Asrun jangan hanya memikirkan karir, tetapi dia juga harus peka melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Utamanya persoalan banjir yang terjadi di wilayah yang dipimpinnya.
“Saya masih ingat beliau waktu kampanye dulu. Dia berjanji akan menangani persoalan banjir yang ada di Kota Kendari, dengan membangun drainase yang memadai untuk menampung debit air. Tapi sampai sekarang, bahkan beliau sudah dua periode memimpin Kota Kendari persoalan banjir belum bisa terselesaikan. Saya menginginkan sebelum masa jabatannya berakhir, dia harus membangun dulu saluran air yang representatif. Jangan hanya mengejar karir dengan mau mencalonkan diri pada pemilihan gubernur,” tuturnya.
Baca Juga : Akibat Banjir Warga Saranani Tutup Jalan, Pemkot Disebut Kurang Perhatian
Sementara itu, warga yang lain bernama Amam (39) mengatakan, banjir yang melanda sebagian besar Kota Kendari selama ini menjadi tanggungjawab jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari ataupun provinsi. Menurutnya banjir yang terjadi akibat buruknya drainase yang ada di ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara itu.
“Pemerintah harus bertanggung jawab. Kami di suruh bayar pajak, tapi hasil dari pajak yang kami bayar, kami tidak nikmati. Kasihan masyarakat seperti kami, sudah hidup susah, pemerintah pura-pura tidak melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Tapi mudah-mudahan wali kota terpilih bisa menyelesaikan persoalan ini,” tutupnya. (B)
Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Jumriati