BANJIR KENDARI – Warga Kelurahan Lalolara yang bermukim di samping Kali Wanggu, tepat ujung Lorong Kawat, Kota Kendari. Warga yang terkenda banjir itu menjaring ikan yang ada di halaman rumah mereka, Senin (15/5/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM).
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Banjir yang menghantam sebagian pemukiman di 11 kecamatan di Kota Kendari mulai surut. Hujan yang turun non stop selama 4 hari (11-14 Mei 2017) itu barulah hari ini (Senin, 15/5/2017) benar-benar berhenti dan langit Kota Sinonggi ini pun menjadi cerah.
Tak kurang dari ratusan warga yang mengeluh terkena dampak banjir, diantaranya warga Kelurahan Lalolara yang bermukim di samping Kali Wanggu, tepat ujung Lorong Kawat. Puluhan perumahan mahasiswa, warga, serta satu sekolah madrasah (Gabung Ibtidayah, Tsanawiyah, dan Aliyah) terendam sampai setinggi pinggang di lokasi tersebut.
Cerahnya langit Kendari hari ini, warga mulai bernapas lega kendati air belum surut betul karena masih setinggi lutut hingga pukul 09.00 Wita. Sebagian warga mulai menjemur pakaian yang basah dan sebagian lagi sibuk menjaring ikan di tengah kepungan banjir, ikan-ikan kecil seukuran teri.
Baca Juga : Hujan Deras, Banjir Landa 11 Kecamatan di Kota Kendari
Penyebab banjir di titik itu tidak lain karena proyek pemerintah yang tidak profesional dikerja yakni pembangunan jembatan atau deker. Deker yang dibangun tepat di bibir Kali Wanggu jadi penyebab masuknya aliran air ke pemukiman warga. Rancangan deker tersebut seharusnya hanya bisa mengalirkan air dari pemukiman ke kali Wanggu bukan malah sebaliknya.
Akhirnya, warga setempat menutup deker tersebut dengan berkarung-karung timbunan dan batu. Namun tetap saja derasnya air sungai Wanggu masih saja mengalir perlahan melewati sela-sela tanggul.
Baca Juga : Pasca Banjir, Pemkot Kendari Gelar Rakor Penanganan Bencana Banjir
Sejumlah langkah antisipasi lainnya yang dilakukan warga adalah dengan memompa air dari pemukiman lalu disalurkan ke Kali Wanggu dengan dua mesin pompa. Warga setempat, Muhtar mengatakan satu mesin tersebut merupakan punya kemanakannya sedangkan satunya lagi baru saja dibelinya kemarin seharga Rp. 2 juta.
“Dari tadi malam ini kita pompa, sudah habis 20 liter bensin. Dananya dari warga-warga disini yang patung-patungan,” ujar Muhtar yang menjagai dua mesin tersebut.
Tak hanya memompa, warga tersebut juga membuat tanggul di bibir Kali Wanggu dengan berkarung- karung timbunan. Kata Muhtar, tanggul tersebut sempat jebol pukul 04.00 Wita dini hari tadi yang langsung disusunkan lagi karung timbunan.
Lanjut Muhtar, sampai banjir surut hari ini belum ada tanda-tanda bantuan atapun kunjungan pemerintah daerah untuk meninjau. Yang hanyalah tenda dari dinas sosial, itupun datangnya terlambat karena baru tadi malam dibawa ke lokasi. (A)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati