ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menjelang dua pekan puasa, harga bahan makanan di beberapa pasar tradisional di Kota Kendari masih berfluktuasi.
Pedagang Pasar Korem Kendari Asmawati mengatakan, saat ini belum ada kenaikan harga lagi. Seperti halnya harga bawang putih yang sudah dibandrol mulai Rp 40 ribu per kilogram hingga Rp 45 ribu per kilogram kualitas biasa. Namun untuk bawang putih kualitas bagus masih dibandrol mulai Rp 55.000 hingga Rp 60.000 per kilogram.
“Bawang putihnya sudah beda tidak seperti biasanya. Jadi kita bersihkan, tapi pembeli juga tidak terlalu mempermasalahkan,” ungkapnya saat diwawancarai di Pasar Korem Kendari, Kamis (8/6/2017).
Sementara itu, perkembangan harga bawang merah masih dibandrol Rp 35.000 per kilogram, cabai rawit Rp 40.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 25.000 per kilogram, cabai keriting Rp 25.000 per kilogram. “Tidak terjadi kenaikan harga, harga beberapa bahan makanan masih stabil,” ujarnya.
Sedangkan harga tomat naik dari Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram, karena pengaruh musiman. Dia mengungkapkan jika harga tomat tidak menentu kadang turun dan kadang naik.
Pedagang sayur di Pasar Basah Mandonga, Wa Kawai menuturkan jika harga sayur-sayuran masih melonjak. Contohnya, kacang panjang mulai Rp 5.000 per ikat kecil hingga Rp 10.000 per ikat besar, terong Rp 10.000 per liter, bayam Rp 6.000 per ikat, kangkung Rp 6.000 per ikat, dan sawi Rp 10.000 per ikat.
Selain harga bahan makanan tersebut, kebutuhan pokok lain seperti telur juga mengalami kenaikan harga mulai Rp 38.000 hingga Rp 48.000 per rak. Minyak goreng kemasan Rp 16.000 per liter, gula Rp 15.000 per kilogram. Padahal, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi untuk bahan pokok itu.
Sementara harga daging sapi hingga saat ini masih berada di kisaran Rp 110 ribu per kilogram. Dan ayam potong juga berkisar Rp 50.000 hingga Rp 60.000. Pedagang memperkirakan akan terjadi kenaikan mendekati Lebaran. Untuk stoknya tersedia dan cukup memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Masyarakat juga mengeluhkan harga bahan makanan yang melonjak sejak belum memasuki bulan Ramadan. Namun mereka harus tetap membeli untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
“Bagaimana pintar-pintarnya kita saja mengatur keuangan dan mengolah bahan makan agar cukup untuk makan,” kata Anita, salah satu pembeli di Pasar Basah Mandonga. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati