Pasca Banjir, Warga Poleang Barat Masih Trauma Bencana Susulan

Hujan Deras, 27 Rumah Warga di Poleang Barat Terendam Banjir

Hujan Deras, 27 Rumah Warga di Poleang Barat Terendam Banjir BANJIR – Akibat hujan deras yang terus menguyur wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengakibatkan 27 rumah warga di Desa Raka Dua, Kecamatan Poleang Barat, terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. (Restu/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pasca diterjang bencana banjir beberapa waktu lalu, warga Desa Toari dan Desa Raka Dua, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih diselimuti rasa takut akan adanya bencana susulan, olehnya itu. Warga meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segerah memperbaiki daerah aliran sungai (DAS) sungai toari yang menjadi penyebab terjadinya banjir.

Mustafa (55) warga Desa Toari yang tinggal di sekitar sungai Toari, mengaku masi takut akan adanya bencana susulan yang melanda daerah tersebut, pasalanya saat ini hujan masi kerap mengguyur wilayah itu yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir susulan.

“Saya sudah 40 tahun tinggal disini pak. Barusan terjadi banjir seperti baru baru ini. Biasanya biar hujan deras daerah ini tidak ada banjir, tapi kali ini baru awal musim hujan desa kami sudah terendam banjir dan tanah longsor,” Kata Mustafa via selulernya, Senin (11/6/2017)

Kata dia, bencana banjir dengan arus sungai yang deras nyaris membuat dirinya dan keluarganya terseret. Sebab saat kejadian mereka sedang berada di dalam rumah sehingga tidak mengetahui adanya bencana tersebut, selain itu rumahnya berada di pinggir sungai, sehingga hampir tidak ada tanda-tanda akan adanya banjir.

“Dengan adanya bencana kemarin, kami sangat berharap agar pemerintah dapat memperhatikan pinggiran sungai toari ini, kalau tidak buat bronjong (tumpukan batu berbentuk kotak yang di balut kawat untuk penahan longsor) maka rumah-rumah warga yang ada disini lama-lama akan terbawa arus sungai,” Imbuhnya.

Sementara itu, Rahman, warga desa Raka Dua, mengaku jika banjir yang melanda dua wilayah yang bertengga itu cukup besar dengan ketinggian air hampir mencapai satu meter, bahkan arus air yang besar juga sempat menumbangkan beberap pohon kelapa yang ada di kedua desa tersebut.

“Khawatir jika banjir datang lagi, beberapa warga memilih menebang sendiri pohon yang ada disamping rumah mereka. Jujur saja kami masi takut akan adanya bencana susulan, karena waktu kejadian kemarin bukan hanya bencana banjir, tapi tanah longsor juga,” ujar Rahman.

Berita Terkait : Hujan Deras, 27 Rumah Warga di Poleang Barat Terendam Banjir

Sementara itu, Camat Polena Barat, Anton Ferdinan mengaku, meski masih dihantui trauma, warga sudah kembali kerumah masing-masing untuk membersikan perabotan mereka terendam banjir. Ia menghimbau agar warga tetap waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Permintaan warga ini segerah kami tindaklanjuti ke pihak-pihak yang terkait, memang kalau dilihat kondisinya daerah ini selain rawan banjir, disini juga rawan tanah longsor, apalagi rumah warga yang berada di pinggir sungai. Juga jembatan ini kalau segerah ditindaklanjuti dikhawatirkan akan putus jika banjir kembali terjadi,” tutup Ferdinan.

Untuk diketahui, hujan deras yang terus menguyur wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa, (6/6/2017) lalu, mengakibatkan 27 rumah warga di Desa Raka Dua, Kecamatan Poleang Barat, terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. Banjir dan tanah longsor ini juga sempat melanda Desa Toari dan merendam puluhan rumah warga. (B)

 

Reporter : Restu Tebara
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini