WIRAUSAHA PEMULA – Deputi Bidang Pembiayaan Kemntrian Koperasi dan UKM, Bramantyo (tengah) dan Deputi Pengembangan SDM Prakoso BS dalam diskusi Sinergitas Program Wirausaha Pemula, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2017). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Program Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) untuk mencetak 1.200 Wirausaha Pemula (WP) di tahun 2017 sama sekali belum terealisasi di provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Padahal, ini merupakan program unggulan pemerintah untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja baru melalui usaha koperasi dan UMK di seluruh Indonesia dimana Kemenkop dan UMK menyiapkan anggaran sebesar Rp. 15,6 miliar untuk 1.200 WP dengan perolehan sekitar Rp. 10-13 juta per WP.
Sayangnya, hal ini tidak menjadi prioritas utama masyarakat Sultra. Hasil rekapitulasi bantuan Pemerintah bagi WP, Provinsi Sultra maupun daerah Sulawesi lainnya belum terealisasi satu pun WP.
“Saya sudah melakukan sosialisasi ini ke 34 Provinsi barangkali nanti masih bisa terealisasi di kesempatan berikutnya,” ujar Deputi Bidang Pembiayaan, Bramantyo saat dikonfirmasi di Kantornya, Jalan HR. Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2017).
Pihaknya mengatakan masih ada sekitar 700 WP yang belum terpenuhi untuk mencapai target 1.200 WP. “Saya memang berharap seluruh provinsi ada perwakilan untuk program WP, kami akan evaluasi lebih lanjut,” ungkap Bram.
Program WP sendiri terbagi dalam tiga lokus yakni daerah tertinggal/perbatasan sebanyak 200 WP, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebanyak 300 WP, dan antar kelompok pendapatan sebanyak 700 WP.
Sampai dengan bulan Mei 2017 Kemenkop mencatat baru ada 485 WP (40,41%) di seluruh Indonesia dengan nilai serapan anggaran sebesar Rp. 5,7 miliar yang tersebar di tiga lokasi yakni daerah tertinggal sebanyak 42 WP, KEK sebanyak 39 WP dan antar kelompok pendapatan 404 WP.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Prakoso BS mengatakan kebudayaan maupun karakter juga turut mempengaruhi. Orang Jawa, Sumatera, dan Sulawesi mempunyai kecenderungan yang berbeda.
“Terus terang, untuk satu WP hanya mendapatkan Rp. 10-13 juta, untuk wilayah Timur dengan uang segitu dia harus berepot-repot mereka tidak mau,” ujar Prakoso.
Prakoso yang akrab disapa Koko ini mengakui jika saat ini anggaran tidak cukup besar untuk memenuhi kebutuhan WP yang disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Kendati demikian, pihaknya tetap berharap bantuan yang diberikan Pemerintah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. (A)
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Abdul Saban