ZONASULTRA.COM, DENPASAR – Apa kata Menpar Arief Yahya, soal multiplying effect yang 170% dari total investasi di pariwisata itu terbukti. World Bank juga merilis statemen yang sama, bahwa pariwisata adalah cara yang mudah dan murah bagi Indonesia untuk menggerakkan roda ekonomi dan memberdayakan seluruh masyarakat.
“Pariwisata adalah cara yang paling cepat, mudah, dan murah dalam menggerakkan ekonomi, menghasilkan devisa dan menyerap ketenaga kerjaan. Bahkan, pariwisata bisa menciptakan lowongan kerja dan mengentaskan kemiskinan,” jelas Arief Yahya.
Mengapa paling murah? “Karena biaya promosinya, hanya 2% dari total projection atau revenue yang hendak dicapai. Tidak ada bisnis yang biaya produksinya hanya 2% dari total target proyeksi! Karena itu, pilihan Pak Presiden Jokowi menjadikan pariwisata sebagai core economy dan leading sector itu sudah on track,” kata Menteri Arief yang Mantan Dirut PT Telkom itu.
Salah satu bukti itu adalah di acara Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017, yang dibuka di Renon, Denpasar, 10 Juni 2017 lalu, dan akan berakhir 8 Juli mendatang. Impact positifnya sangat dirasakan oleh masyarakat. Ekonomi Bali langsung berdetak sangat kencang. Rental mobil, hotel, restoran hingga pusat oleh-oleh, semua kebagian reseki yang berlimpah.
“Pesta Kesenian Bali 2017 memberi efek yang sangat dahsyat. Bali jadi makin ngetop. Dampak ekonominya pun sangat besar. Terima kasih kepada seluruh seniman, kabupaten/kota yang telah berparitisipasi dan juga Kemenpar,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gde Yuniartha, Rabu (21/6).
Dari riset yang dilakukan Dispar Bali, ada kenaikan pesanan kamar hotel sebesar 30% – 40% selama event berlangsung. Restoran dan warung-warung makan juga ikut mendulang untung. “Sudah begitu pajak hotel dan restoran ikut dibayar wisatawan. Belum lagi belanjanya. Per harinya bisa puluhan ribu wisatawan yang nonton. Silakan estimasi berapa perputaran uang di Bali saat PKB 2017,” tambah Agung, sapaan akrab Gde Yuniartha.
Baca Juga : Sukses Besar, Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-39
Hal itu ikut diamini pusat oleh-oleh atau grosir di Bali. Pemilik Arjuna Gagapan Bali (AGB) yang menawarkan dagangan berupa souvenir hingga kaos, mengaku ikut mendapatkan berkah.
“Yang kami tawarkan konsep ekonomi kreatif berupa pusat oleh-oleh khas Bali dengan harga murah. Saat PKB 2017 kami mengandeng produk kerajinan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ternyata dagangan kami laku keras,” ujar pemilik Arjuna Gagapan Bali, Pande Nyoman Yudi Sutrisna, Rabu (21/6).
Pande Sutrisna mengatakan sejak buka di hari pertama, anjungan pameran AGB selalu ramai dikunjungi pembeli. Para pengunjung pameran pun mengakui harga produk yang ditawarkan di Arjuna memang super murah.
Bantalan leher Arjuna misalnya. Harga fix Rp 100 ribuan dibandrol di kisaran Rp 50 ribuan. Selain itu, untuk topi jaring polos seharga Rp 10.500, topi jaring kata-kata seharga Rp 11.500 dan juga aneka asesoris seperti kalung, kipas, dan gantungan kunci dengan harga mulai Rp 7 ribuan.
“Bagi para pengunjung PKB tidak ada salahnya mampir dan melihat-lihat barang dagangan kami. Kalau cocok, bisa dibeli langsung dan supermurah, ini bisa menjadi souvenir dan buah tangan saat kembali ke daerah atau negara masing-masing,” katanya.
Rental mobil lain lagi. Saat event berlangsung, nyaris tak ada lagi mobil yang bisa disewa. Tarif Rp 600 ribu yang dipatok per hari “dibabat” habis oleh tamu yang datang ke Denpasar, Bali. “Seluruh mobil saya habis disewa tamu. Kebanyakan minta diantar travelling lihat Pesta Kesenian Bali,” tutur Made Mustika, salah seorang pemilik rental mobil di Bali.
Restoran Ayam Betutu juga ikut kebagian rezeki. Rumah Makan Ayam Betutu, Anak Agung Alit Made Wiarta misalnya. Saat PKB 2017, warung makannya tak pernah sepi. Sebanyak 50 porsi yang dijual setiap harinya selalu habis diserbu wisatawan. “Banyak wisatawan yang hunting kuliner dengan taste Bali. Setiap hari selalu habis,” tutur Alit.
Baca Juga : Keren, Tabanan Hadirkan Bioskop Keliling di Pesta Kesenian Bali 2017
Menteri Pariwisata sampai ikut memuji komitmen serius pemerintah kota dan kabupaten di Bali untuk memajukan daerahnya. Selama PKB, perekonomian di Bali berputar sangat kencang. Bahkan berkahnya mengalir sampai masyarakat bawah.
“Ini sangat bagus. Pelaksanaannya lancar, tidak ada hambatan, dan semua puas dengan Pesta Kesenian Bali 2017. Ini pasar yang sangat potensial. Tinggal bagaimana daerah membangun destinasi di wilayahnya, agar lama hari tinggal wisman lebih panjang. Semakin banyak orang berwisata, semakin maju daerahnya, semakin makmur masyarakatnya,” kata Arief Yahya.
Lagi-lagi, Menpar Arief Yahya mengingatkan bahwa pelaksanaan PKB 2017 ini bertepatan dengan liburan sekolah, dan Libur Lebaran. Karena itu, bagi silakan semua atraksi yang menarik public diposting melalui media social, dan diviralkan. “Gunakan hastag #MudikPenuhPesona, #WisataJalurMudik, silakan diviralkan,” ungkap Menteri Arief Yahya. (*)