JALAN LONGSOR – Jalan longsor yang menghubungkan Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara dan Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe. Yang tak mendapat perhartian dari Pemerintah terkait dan terus dilewati oleh masyarakat pengendara meski membahayakan nyawa serta membuat tarif angkot naik drastis (Jefri/ZONASULTRA.COM).
ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah pengguna jalan yang melintasi jalur kecamatan Lasolo, kabupaten Konawe Utara (Konut) dengan kecamatan Meluhu, kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan tingginya tarif mobil angkutan umum yang melayani rute kedua kecamatan itu.
Kenaikan tarif yang berfariasi itu mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu per orang mulai berlaku sejak dua bulan terakhir. Bukan itu saja yang dikeluhkan warga. Sebab, selain ongkosnya yang naik drastis, waktu yang ditempuh untuk sampai ditempat tujuan harus berjam-jam.
Murni, salah satu penumpang angkot asal Kabupaten Konawe mengatakan, untuk sampai ke rumah keluarganya yang berada di ibu kota wanggudu memakan waktu hingga 4 jam yang sebelumnya hanya 2 jam saja.
“itu sukur kalau tidak tertanam mobil. Kalau tertanam biasa 1 hari ful kita dijalan. Pernahmi juga saya bukan puasa dijalan gara-garanya ini jalan rusak tertanam kita punya mobil yang saya tumpangi. Saya harap Pemerintah supaya ada perhatian serius masalah ini jalan,”Kata Murni dijumpai saat menunggu angkot diwilayah Wanggudu, Rabu (28/6/2017).
Tingginya tarif mobil penumpang itu disinyalir sebagai dampak dari rusaknya medan jalan yang menghubungkan akses Konut-Konawe dan sebaliknya, melalui kecamatan Meluhu.
Jalan yang hanya ditimbun bebatuan ditambah lagi medannya yang berbukit, membuat para supir angkutan yang melintasi rute ini harus bertarung nyawa. Tak jarang, ban mobil mereka tertanam lumpur hingga berjam-jam lamanya.
Berita Terkait : Walau Mengancam Nyawa, Jalan Penghubung Lasolo-Meluhu Tetap Dilintasi untuk Mudik
Arfad, sopir angkot rute Konawe-Konut mengungkapkan, kenaikan tarif sewa mobil dikarenakan medan jalan yang rusak parah sehingga berefek pada bahan bakar yang digunakan lebih banyak dari sebelumnya.
Tak hanya itu, kerusakan pada bagian mesin mobil dan ban mobil sering kali di alaminya karena memaksa kendaraan miliknya untuk menembus jalan yang berlumpur dan tanjakan itu.
“Biasa juga kalau tertanam mobil kita minta tolong untuk ditarik kita bayar Rp 100 sampai Rp 150 ribu. Belum lagi biasa kerusakan dimobil bukan main ini jalan rusak parah kita paksa betul mobil, kita mau tidak masuk kita tidak dapat mi uang sementara kita butuh biyaya juga untuk keluarga. Yah, kami harap supaya bisa cepat diperbaiki,”Terangnya.
Pantauan awak ZONASULTRA.COM yang melintas si jalur tersebut memanf kondisinya rusak parah. Seluruh badan jalan dengan panjang puluhan kilo meter hancur, berlumpur dan berlubang serta dipenuhi genangan air hingga kedalaman 30 sentimeter.
Bahkan, beberpa deker yang telah dikerja oleh pihak Pemerintah Provinsi selaku penanggung jawab, jebol dan longsor hingga membentuk jurang kedalaman 25 meter yang sangat membahayakan bagi para pengendara yang melintasi jalur tersebut. Kerusakan diakibatkan curah hujan yang turun hingga membuat air meluap dan asuk kebadan jalan karena tak memiliki draenase tempat pembuangan air. (B)
Reporter : Jefri lpnu
Editor : Abdul Saban