Fasilitator Pengelolaan Bencana Alam Disertifikasi

Pelatihan Dasar Pengelolaan Bencana (PB) yang berlangsung di Hotel Grand Clarion Kendari Senin- Jum’at ( 14 – 18 Desember 2015). Sejumlah fasilitator Penanganan Bencana di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Pool Fasilitator ikut dalam kegiatan tersebut. (Foto Istimewa)
Pelatihan Dasar Pengelolaan Bencana (PB) yang berlangsung di Hotel Grand Clarion Kendari Senin- Jum’at ( 14 – 18 Desember 2015). Sejumlah fasilitator  Penanganan Bencana di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Pool Fasilitator ikut dalam kegiatan tersebut. (Foto Istimewa)
Pelatihan Dasar Pengelolaan Bencana (PB) yang berlangsung di Hotel Grand Clarion Kendari Senin- Jum’at ( 14 – 18 Desember 2015). Sejumlah fasilitator Penanganan Bencana di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Pool Fasilitator ikut dalam kegiatan tersebut. (Foto Istimewa)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Sejumlah fasilitator Penanganan Bencana di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Pool Fasilitator mendapat pelatihan Dasar Pengelolaan Bencana (PB) dan disertifikasi langsung oleh Pusdiklat Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kegiatan itu telah berlangsung di Hotel Grand Clarion Kendari, Senin-Jum’at (14–18 Desember 2015).

Team Leader Technical Assistance and Training Team (TATTS)  Sultra Tanty SR. Thamrin mengatakan pelatihan dasar manajemen bencana diselenggarakan sepaket dengan Round Table Discussion (RTD) bersama DPRD  Provinsi Sultra dan instansi terkait dalam  perencanaan dan penganggaran PB.

Pelatihan Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh BNPB merupakan prasayarat keilmuan dasar yang harus dimiliki oleh semua staff Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kata Tanty, Staf BPBD yang telah dipersiapkan sebagai fasilitator/instruktur untuk masuk diproses untuk menjadi trainer atau fasilitator untuk bidang keahlian lain dalam PB.

“Untuk fasilitator dari instansi lain yang tergabung dalam “pool of facilitators” PB Sultra, termasuk perwakilan dari 3 BPBD kabupaten yaitu Kabupaten Kolaka Utara, Wakatobi dan Kabupaten Bombana,” kata Tanty, Jum’at (18/12/2015).

Sementara itu, Senior program officer Kusnadi mengatakan bahwa pelatihan itu sudah cukup lama dipersiapkan dan seharusnya dilaksanakan lebih awal. Namun demikian baik TATTs maupun Pusdiklat BNPB sangat sulit menyesuaikan jadwal sehingga baru  bisa dilaksanakan dengan menghadirkan 3 trainer professional dari pusdiklat dan 1 trainer dari kementrian Sosial Jakarta.

“Sedangkan untuk peserta ada penambahan perwakilan peserta dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, yaitu perwakilan semua angkatan  TNI yaitu  perwakilan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.  Juga ada dari Brimob, sekretariat DPRD, BAPPEDA, BPKAD  dan Universitas Halu Oleo,” ujar Kusnadi, Jum’at (18/12/2015).

Salmar dari TNI Angkatan Darat menjelaskan bahwa langkah yang dibangun melalui program TATTs tersebut pengaruhnya sangat besar di Sultra. Dengan program tersebut dia dapat berkumpul dan berdiskusi tentang penanganan bencana tanpa ada sekat-sekat dimasing-masing perwakilan.

“Saya sangat berterimaksih karena ilmu yang selama ini saya  miliki  melalui pertemuan dan pelatihan ini dapat saya bagi dan sharing ke pihak yang lain, begitu juga sebaliknya saya dapat belajar dari rekan-rekan yang lain, terutama dari para trainer,” kata Salmar.

Hal senada juga disampaikan oleh Rahmatullah dari BPBD Kabupaten Kolaka Utara, yang menganggap bahwa pelatihan dasar manajemen bencana dan sertifikasi itu sangat penting.  Apalagi dengan menghadirkan para trainer dari pusdiklat BNPB, yang biasanya sebelumnya hanya mengutus 1 atau 2 orang.

“Ini jauh lebih efektif, karena saya belum pernah diutus ke Jakarta untuk pelatihan ini. Kami sendiri yang mengusulkan untuk mengikuti pelatihan ini, sekalipun pihak pelaksana hanya menyediakan konsumsi dan akomodasi tapi ilmu yang kami dapat jauh lebih bermanfaat,” ujar Rahmatullah, Jum’at (18/12/2015).

 

Penulis : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Rustam