ZONASULTRA.COM, KENDARI– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis nilai ekspor Sultra pada November 2015 tercatat sebesar 9,52 juta dolar AS. Jumlah ini kembali mengalami penurunan sebesar 10,19 persen dibanding ekspor Oktober 2015 yang tercatat 10,60 juta dolar AS. Sementara volume ekspor pada November 2015 tercatat 7,55 ribu ton, mengalami peningkatan sebesar 62,02 persen dibanding ekspor Oktober 2015 sebesar 4,66 ribu ton.
![Kepala BPS Sultra](http://zonasultra.id/wp-content/uploads/2016/01/adi-nugroho-300x210.jpg)
Kepala BPS Sultra Adi Nugroho mengatakan, penurunan ekspor itu menunjukkan bahwa performa ekspor Sultra belum begitu membaik pasca diberlakukannya UU Minerba. Hal ini juga terlihat dari nilai ekspor Sultra yang cenderung naik turun sepanjang tahun 2015.
“Performa ekspor Sultra belum begitu maksimal. Masih antara ada dan tiada, bulan ini ada bulan berikutnya anjlok lagi, bulan ini naik, bulan berikutnya turun lagi,” terang Adi saat merilis berita BPS di Kantor BPS Kendari, Senin (4/1/2016).
Ekspor Sultra pada November, kata Adi masih didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja senilai 195,62 juta dolar AS (94,56 persen), kemudian kelompok komoditi ikan dan udang yang tercatat senilai 6,91 juta dolar AS (3,34 persen).
Adapun negara tujuan ekspor Sultra yang terbesar adalah Tiongkok dengan nilai 68,81 juta dolar AS. Disusul Korea Selatan dan Belanda masing-masing 60,91 juta dolar AS dan 51,49 juta dolar AS. Pangsa pasar ketiga negara tersebut mencapai 87,59 persen.
Penulis: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati