PEMAPARAN VISI MISI – Bakal calon (balon) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun saat memaparkan visi misinya di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (4/9/2017) malam, di salah satu hotel di Kendari. Pada pemaparan visi misi ini, Asrun menyampaikan masalah banjir yang sering melanda Kota Kendari. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Banjir merupakan salah satu permasalahan yang kerap dihadapi warga Kota Kendari. Setiap musim penghujan datang, masyarakat harus bertemu kembali dengan persoalan yang sama.
Terkait hal ini, bakal calon (balon) gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun sudah mempunyai solusi mengatasi banjir yang sering melanda Kota Lulo tersebut.
Menurutnya, banjir di Kota Kendari kebanyakan disebabkan oleh meluapnya Sunggai Wanggu. Sehingga dirinya akan membuat waduk sebagai pengendali banjir di Wanggu. Tahun ini, kata Asrun, di sisa masa jabatannya sudah membuat desainnya. Pelaksanaannya nanti di masa jabatan wali kota terpilih yang juga putranya Adriatma Dwi Putra.
“Kita akan buat waduk pengendali banjir di seputaran Sunggai Wanggu. Desainnya sudah selesai dan tahun depan jalan,” kata Asrun saat memaparkan visi misinya di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (4/9/2017) malam, di salah satu hotel di Kendari.
Asrun mengungkapkan, salah satu tujuannya maju di pemilihan Gubernur Sultra adalah menyelesaikan persoalan banjir.
“Penyebab banjir itu di Sunggai Wanggu tapi itu bukan kewenangan wali kota. Berarti nanti saya jadi gubernur baru saya selesaikan,” ucapnya disambut tepuk tangan hadirin yang hadir dalam penyampaian visi misi tersebut.
(Baca Juga : Kuatkan Ekonomi dari Sektor Bawah, Hugua Bakal Bangun Industri di Desa)
Selain persoalan banjir, Asrun juga berjanji akan membuka jalur jalan baru untuk memperpendek jarak tempuh. Pembukaan jalur jalan baru yang direncanakan oleh Asrun diantaranya, pembukaan jalur jalan Puwatu ke Morosi dan pembukaan jalur jalan Amesiu ke Sampolapa, Mowila dan Landono.
Dengan adanya pembukaan jalur jalan baru, kata dia, perekonomian masyarakat bisa meningkat karena daya dukung infrastruktur jalan penghubung antar desa dan kabupaten memadai.
Ia juga memastikan, penanganan moda transportasi di Sultra terintegrasi dan terkoneksi antara semua transportasi dengan cara membangun terminal antar moda. Kemudian membangun pelabuhan-pelabuhan, serta membangun infrastruktur yang terkait kebutuhan pelayanan dasar, seperti infrastruktur kesehatan, pendidikan, jaringan irigasi, drainase, air bersih, dan pasar tradisional.
(Baca Juga : Sampaikan Visi Misi di Hanura, Supomo Usung Lima Poin Penting untuk Sultra)
“Kita akan benahi semua. Termasuk mendekatkan pelayanan masyarakat melalui pembentukan daerah otonomi baru antara lain, pembentukan Provinsi Kepulauan Buton, Kabupaten Muna Timur, Konawe Timur, Kolaka Selatan, dan Kabupaten Kabaena,” tukasnya.
Tak hanya itu, Asrun juga telah membangun jaringan jalan yang kemungkinan besar akan bermanfaat hingga 100 tahun kemudian.
“Infrastruktur menjadi kebutuhan utama. Saya belajar sampai ke Australia sekolah tentang long span bridge (jembatan bentang panjang). Saya bangun outer ringroad. Jalan yang sudah dibangun ini nantinya membuat kendaraan lokal dan dari luar kota tidak akan bercampur. Serta tidak ada lagi mobil kontainer masuk dalam kota,” tandasnya. (A)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor: Jumriati