SUNATAN MASSAL – Brigadir Dekky Sumarto Tawakal (32), anggota Bhabinkamtibmas di Desa Waworano dan Mataiwoi, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk menggelar sunatan massal bagi anak-anak kurang mampu di desa binaannya. (Erik Ari Prabowo/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Brigadir Dekky Sumarto Tawakal (32), anggota Bhabinkamtibmas di Desa Waworano dan Mataiwoi, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk menggelar sunatan massal bagi anak-anak kurang mampu di desa binaannya.
Bagi polisi berpangkat tiga bengkok kuning ini, menggelar sunatan massal bukan hal yang mudah. Saat menjadi anggota Bhabinkamtibmas di Desa Tumbu-tumbu Jaya, ide ini pernah ia suarakan. Namun gagal karena kurangnya respon serta dukungan dari berbagai pihak. Sebanyak 50 anak mengikuti sunatan massal ini.
“Sebelumnya kegiatan ini sudah saya pernah coba waktu menjadi anggota Bhabinkamtibmas di Desa Tumbu-tumbu Jaya, tapi upaya saya waktu itu gagal,” cerita Dekky mengawali perbincangan saat menghadiri acara pembukaan sunatan massal di balai Desa Waworano, Kecamatan Kolono, Rabu (1/11/2017).
Ia bercerita, dirinya sempat diberhentikan menjadi anggota Bhabinkamtibmas sebelum kembali ditunjuk membina Desa Waworano dan Mataiwoi.
Meski sempat gagal, ayah satu anak ini tak patah semangat untuk mewujudkan ide mulianya ini. Setelah melalui proses panjang dan persiapan yang matang, akhirnya keinginannya itu terwujud juga.
“Alhamdulillah sekarang saya mendapat dukungan dan apresiasi, baik dari atasan, pemerintah desa, puskesmas maupun masyarakat,” syukurnya.
Brigadir Dekky menggelar aksi sosial ini bukan tanpa alasan. Selain ingin membantu masyarakat yang kurang mampu, ia juga ingin memperbaiki dirinya selama ini.
Sebelum menjadi anggota Bhabinkamtibmas, Dekky mengakui banyak melakukan hal negatif dan kurang bermanfaat bagi orang lain. Setelah mengikuti kajian di salah satu masjid di wilayah itu, membuatnya sadar pentingya berbagi terhadap sesama.
“Ingin memberikan contoh positif secara tidak langsung serta mengayomi teman-teman anggota yang lain untuk berani berbuat lebih giat lagi di tengah masalah sosial yang kita temui di masyarakat,” ujarnya.
Anggota yang pernah bertugas di jajaran Polres Konawe ini mengatakan, dana yang ia gunakan untuk sunatan massal ini berasal dari gajinya yang ia sisipkan, serta bantuan dati beberapa warga mampu di desa tersebut.
Selain itu respon baik dari pihak puskesmas untuk memberi harga murah dan pengobatan yang bersifat berkelanjutan bagi anak-anak para peserta sunatan massal hingga benar-benar sembuh semakin meringankan beban Dekky dalam mewujudkan keinginanya.
“Ke depan saya fokus kesejahteraan masyarakat terutama rumah tidak layak huni. Saya optimis bisa merubah desa ini menjadi lebih baik,” tekad Dekky.
Direspon Positif
Kegiatan sunatan massal yang digelar Brigadir Dekky ini direspon positif. Erni (53) misalnya, warga Desa Waworano ini mengaku sangat terbantu dengan adanya sunatan massal yang digagas oleh Dekky.
“Terbantu sekali, sangat terbantu. Anakku tiga, yang satu dulu saya sunat saya bayar Rp150 ribu sementara suamiku hanya petani, makanya dua orang ini saya langsung sunat bersamaan di sini,” kata Erni yang asli Wakatobi ini.
Diana (47), warga Desa Mataiwoi juga merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini.
“Pak Dekky itu orangnya baik, senang membantu. Semoga bapak ini terus bertugas di sini,” kata dia.
Sementara Kepala Desa Waworano, Sulema memberi apresiasi yang setinggi-tingginya atas ide Brigadir Dekky.
“Dengan dikhitannya 50 anak tidak mampu sangat jelas mengurangi beban kami di desa. Sebagai pemerintah desa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bhabinkamtibmas Brigadir Dekky,” kata Sulema.
Terakhir, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Kolono Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yulianus menjelaskan, kegiatan ini merupakan intruksi Kapolri kepada para bhabinkamtibmas di seluruh Indonesia untuk melaksanakan kegiatan baksos. Membuat ide-ide kreatif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Yulianus berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan di mana pun, tidak hanya di Kecamatan Kolono, tetapi di seluruh wilayah Indonesia. (B)
Penulis: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati