Bagunan Sudah Kelar, Tanah Tak Dibayar, Puskesmas di Konut Terpaksa Disegel Pemiliknya

143
Bagunan Sudah Kelar, Tanah Tak Dibayar, Puskesmas di Konut Terpaksa Disegel Pemiliknya
KANTOR PUSKESMAS ANDOE- Kantor Puskesmas Andeo, Kecamatan Lasolo, Konawe Utara (Konut) disegel, Kamis (14/1/2015). Terlihat depan pintu masuk disegel dengan menggunakan selembar papan oleh pemilik tanah akibat belum membayar uang pemblian tanah tempat di dirikannya bangunan tersebut.(JEFRI/ ZONASULTRA.COM)
Bagunan Sudah Kelar, Tanah Tak Dibayar, Puskesmas di Konut Terpaksa Disegel Pemiliknya
KANTOR PUSKESMAS ANDOE– Kantor Puskesmas Andeo, Kecamatan Lasolo, Konawe Utara (Konut) disegel, Kamis (14/1/2015). Terlihat depan pintu masuk disegel dengan menggunakan selembar papan oleh pemilik tanah akibat belum membayar uang pemblian tanah tempat di dirikannya bangunan tersebut.(JEFRI/ ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Kantor Puskesmas di desa Andeo, kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe utara(Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (14/1/2016) pagi disegel oleh pemilik tanah, tempat Puskesmas tersebut didirikan.

Penyegelan yang dilakukan oleh pemilik tanah Bahmid K lantaran tanah miliknya yang dibangunkan gedung Puskesmas itu hingga kini tak kunjung dibayar oleh pemerintah daerah.

Akibat pernyegelan tersebut, praktis pelayanan kesehatan masyarakat lumpuh total.

Bahmid K yang ditemui mengungkapkan dirinya telah membuat kesepakatan dan surat perjanjian dengan kepala bagian pemerintahan Pemda Konut Zulkarnain untuk segera membayar tanahnya selama masa proses pembangunan puskesmas berlangsung.

Namun hingga bangunan selesai dikerjakan, hingga kini dana pembayaran lokasi sebesar kurang lebih Rp.50 juta itu belum juga direalisasikan oleh pihak pemerintah.

“Saya dijanji-janji terus setiap saya datang ketemu pak Zulkarnain. Alasannya nanti minggu depan, begitu terus alasannya. Sampai sekarang sudah menyeberang tahun mi ini belum ada tanda- tanda mau dibayar. Saya bosan mi juga pulang balik terus di Wanggudu dengan berbagai macam alasan yang saya dikasi,” kata Bahmid K.

Karena terus dijanji dan kesal, Bamid K terpaksa menyegel pintu masuk bagunan tersebut yang seharusnya puskesamas ini akan diisi perlengkapan kantor yang seharusnya telah dipakai dan difungsikan untuk tempat berkantor dan pengobatan masyarakat.

“Saya jengkel mi juga, makanya saya palang pintunya. Kemarin mereka mau datang kasi masuk mejanya sama kursi, saya kasi tau bayar dulu uang tanahku baru korang bisa kasi masuk barang- barang dan gunakan ini kantor,” terang Bahmid.

Hingga berita ini dinaikkan belum ada keterngan dari pihak Kabag Pemerintahan Konut dan masih sementera ditelusuri untuk lebih lanjut terkait polemik masalah ini.

 

Penulis : Jefri
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini