PENCALONAN GUBERNUR – Abdul Rahman Farisi (ARF) bersama sejumlah tim pemenangannya di Kendari, Jumat (8/12/2017). ARF berkonsolidasi untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara 2018. (Istimewa)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Abdul Rahman Farisi (ARF) terus memastikan mesin politiknya berupa tim pemenangan siap bertarung pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2018. Hal itu dilakukannya dengan konsolidasi di hampir semua kabupaten/kota secara bergiliran.
Hingga awal Desember 2017 ini, pergerakan ARF ada di Buton Raya pada 5 Desember 2017 lalu keesokan harinya (pada 6 Desember) ARF berkonsolidasi di wilayah Muna Raya. Hari ini (Jumat, 8/12/2017) dia fokus di Kendari dan Sabtu gerakan akan dilanjutkan di Bombana dan Kolaka.
ARF beralasan terus bergerak karena dukungan partai-partai yang mengerucut saat ini sesungguhnya masih goyah. Misalnya pada pilkada 2015 lalu, kepastian dukungan partai terhadap LM. Rusman Emba-Malik Ditu saat malam pendaftaran di KPU.
“Pengalaman dua pilkada sebelumnya (2015 dan 2017) pada waktu-waktu akhir jelang pendaftaran dan pleno KPU itu ada perombakan koalisi maupun fomasi calon kepala daerah. Nah dengan kejadian itu partai-partai politik umumnya lebih suka dengan calon yang ketika periode perombakan itu mesin politiknya tetap berjalan,” ucap ARF di salah satu warung kopi Kendari, Jumat (8/12/2017).
Olehnya, Sahabat dan Relawan ARF saat ini terus bekerja meyakinkan masyarakat akar rumput bahwa masih ada peluang maju lewat jalur partai politik. Namun ARF membantah bahwa gerakannya itu karena rasa optimisme yang berlebihan sebab dalam rumus politik yang pasti adalah ketidakpastian.
Abdul Rahman Farisi (ARF) bersama tim pemenangan di Kecamatan Palangga Selatan, Konawe Selatan, Kamis (8/12/2017). ARF bertemu simpatisan di daerah itu. (Istimewa)
(Berita Terkait : Mengenal Lebih Dekat ARF, Balon Gubernur dari Kalangan Akademisi)
ARF yang juga dosen ekonomi Universitas Hasanuddin ini, mengaku berdasarkan hasil komunikasi dengan elit-elit partai di pusat bahwa kemungkinan merubah dukungan partai masih terbuka. Perubahan dukungan itu akan diperngaruhi oleh koalisi yang tidak cukup dan pergerakan koalisi yang terkait dengan konsolidasi Pilpres 2019.
“Misalnya Golkar kan mau Munaslub, kita tidak tahu apakah ketua umum pasca Setya Novanto akan berpikir untuk meninjau ulang keputusan sebelumnya. Saya tidak dalam kompetensi untuk mengatakan kepastian berubahnya keputusan dukungan, tapi sebagai bakal calon saya tetap berharap pada kondisi yang saya inginkan,” ujar ARF.
Sebagai informasi, untuk dukungan partai saat ini sudah menyatakan dukungan, misalnya Golkar dan Nasdem sudah ke Ali Mazi. Begitu pula PAN, PDIP, PKS, PPP, PKB, dan Hanura sudah mendukung pasangan Asrun-Hugua. Partai yang belum jelas arahnya adalah Gerindra sedangkan Demokrat sempat menugaskan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar namun tak mendapat koalisi. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose
