SIDAK PASAR – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sultra yang terdiri dari Polda Sultra, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Bank Indonesia, Dinas Pertanian Sultra, Dinas Peternakan Sultra, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sultra, BPOM saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pasar di Kota Kendari menjelang Natal dan Tahun Baru 2017, Kamis (14/12/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketersediaan stok bahan pangan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) jelang Natal dan Tahun Baru terpantau cukup. Hal tersebut berdasarkan pantauan langsung Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di beberapa pasar di Kota Kendari, Kamis (14/12/2017).
Pedagang daging di Pasar Basah Mandonga Samiun mengatakan, stok daging sapi masih mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Kendari. Harga daging sapi pun tidak mengalami kenaikan masih dibandrol Rp110.000 per kilogram dan tulang Rp50.000 per kilogram. Daging sapi didatangkan dari rumah pemotongan hewan (RPH).
“Tahun lalu juga tidak naik, kalau mau lebaran saja biasanya daging naik,” ujarnya.
Berbeda dengan penjual ayam potong Amir yang mengatakan jika daging ayam mengalami kenaikan dari Rp50.000 menjadi Rp55.000 per ekor. Sementara itu, harga ikan asin masih normal. Untuk harga telur dijual Rp48.000 per rak.
Wakapolda Sultra Kombes Pol Winarto mengatakan, sidak yang dilakukan untuk menindaklanjuti perintah dari Kapolri dan Presiden dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pangan di pasar terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dia mengungkapkan, dari hasil pantauan yang dilakukan di pasar ada beberapa harga yang naik. Hal ini akan ditindaklanjuti untuk mencari tahu penyebab kenaikan tersebut. Sebutnya, komoditas yang mengalami kenaikan telur, bawang putih, bawang merah, daging ayam, cabai merah besar, dan cabai merah keriting.
Winarto menambahkan, menurut penuturan pedagang, harga dari distributor yang sudah tinggi menyebabkan harga naik. Untuk beberapa jenis ikan ada yang memang naik dan ada yang tidak. Selain itu juga karena cuaca yang tidak menentu.
Menurutnya, kenaikan masih normal, tidak terlalu signifikan. Sedangkan ketersediaan cukup secara keseluruhan hingga tahun baru nanti. Jika terdapat oknum yang melakukan penimbunan akan ditindaklanjuti oleh satgas pangan.
Giat tersebut sebagai upaya meminimalisir peredaran barang tak layak konsumsi menjelang perayaan Hari Raya Natal dan tahun baru. (Foto Istimewa).
Sasar Kios dan Pasar
Di Kabupaten Buton Utara (Butur), dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) setempat bekerjasama dengan Balai POM Kendari, Polsek Kulisusu, dinas kesehatan, ketahanan pangan, dan satpol PP setempat menggelar operasi di sejumlah kios dan pasar di Kecamatan Kulisusu.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Butur Titing Indang menuturkan, untuk memaksimalkan jalannya operasi, tim dibagi dalam dua kelompok. Satu menyasar kios-kios, dan lainnya fokus di pasar.
Dalam giat tersebut, pangan dan kosmetik yang tak layak edar maupun sudah kedaluwarsa menjadi incaran tim gabungan. Apabila terdapat temuan pihaknya akan langsung melakukan penyitaan.
“Kalau ada temuan, langsung diambil untuk dimusnahkan,” ujarnya saat ditemui di Pasar Mina-Minanga Kulisusu, Kamis (14/12/2017).
Di tempat terpisah, Kadis Perindag Butur AS Sabran M menuturkan operasi tersebut akan berlangsung selama 2 hari. Hari pertama dipusatkan di Kulisusu, dan esok harinya tim akan menuju Kulisusu Utara.
Sejauh ini, ratusan barang tak layak konsumsi sudah berhasil disita dan berujung pada pemusnahan (dibakar). Namun lanjut Sabran, pihaknya juga bisa bersikap tegas apabila pedagang bersangkutan masih tetap menjual barang yang bisa membahayakan kesehatan konsumen.
“Kita kedepankan persuasif, tapi ada juga ketegasan sedikit,” ungkapnya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari/Irsan Rano
Editor : Jumriati