ZONASULTRA.COM, KENDARI – Belum mampunya peternak ayam di Kota Kendari menyediakan kebutuhan telor bagi masyarakat di ibukota Sulawesi Tenggara ini. Membuat Kendari masih sangat tergantung dari pasokan telur dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kendari Sitti Ganef mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan telur masyarakat di Kota Kendari sebagian besar masih dipenuhi atau dipasok dari beberapa daerah di Sulsel.
Ganef mengungkapkan, kemampuan produksi telur para peternak ayam petelur di Kota Kendari hanya bisa memenuhi 30 persen kebutuhan lokal sehingga selebihnya harus didatangkan dari luar daerah,” jelasnya, di ruang kerjanya, Rabu (7/2/2018).
Sejauh ini tuturnya, masyarakat di Kota Kendari belum bisa melihat potensi yang ada dalam hal pengembangan ayam petelur. Akibatnya, sektor ini belum bisa dijadikan andalan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kendari.
Salah satu penyebab minimnya ketertarikan masyarakat menekuni bisnis ini lanjutnya, akibat mahalnya pakan ternak. Mahalnya pakan ternak ini disebabkan karena pakan tersebut didatangkan dari luar Sultra dan berdampak tingginya harga setibanya di Kendari.
Untuk menyikapi mahalnya pakan ternak ini terangnya, pemerintah Kota Kendari telah membangun pabrik pakan ternak skali kecil. Tetapi hasilnya juga belum bisa memenuhi kebutuhan peternak.
“Kebutuhan para peternak ayam di Kota Kendari normalnya 10 ton perharinya. Sementara produksi pabrik pakan ternak yang kita miliki saat ini hanya bisa menghasilkan 2-3 ton per hari. Hal ini tentunya masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan petani setiap harinya,”tuturnya. (B)
Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Tahir Ose