ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini kekurangan tenaga penyuluh perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Konsel Irwan Hasanuddin Silondae mengatakan ada 190 kelompok nelayan di daerah itu. Jumlah ini tidak sebanding dengan jumlah penyuluh yang hanya 18 orang.
“Tentu ini sangat tidak maksimal dalam melakukan kegiatan penyuluhan. Untuk itu kami masih sangat membutuhkan tenaga-tenaga penyuluh, khususnya sarjana-sarjana perikanan lulusan perguruan tinggi,” ungkap Irwan saat rapat bersama dengan para penyuluh perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Andoolo, Kamis (8/2/2018).
Irwan menambahkan, ada tiga potensi perikanan yang dimiliki Konawe Selatan yaitu bidang budidaya, perikanan tangkap dan pemberdayaan perikanan. Dari sektor ini, fokus dinas perikanan adalah sembilan kecamatan yang masuk wilayah pesisir yakni Kecamatan Kolono sampai Kecamatan Tinanggea.
“Untuk Kecamatan Kolono kami fokus pengembangan keramba jaring apung (KJA) sedangkan Kecamatan Tinanggea kami fokus untuk pengembangan tambak,” paparnya.
Sementara Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga menjelaskan jika Konsel memiliki potensi hasil laut yang sangat melimpah jika dikelola secara baik dan terorganisir. Tentunya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya melihat para petani dan nelayan kita masih banyak yang miskin padahal mereka tinggal di kawasan yang berpotensi mensejahterakan. Inilah yang menjadi fokus kita untuk mencari akar masalahnya,” ujar Surunuddin.
Mantan Ketua DPRD Konsel ini mengajak para penyuluh untuk membenahi diri dan kelompok-kelompok budi daya perikanan dari sisi SDM, juga peningkatkan kualitas hasil perikanan.
Untuk mendukung hal ini, Surunuddin mengatakan pemda akan membantu pendanaan untuk tambahan modal nelayan. Pemerintah akan bertindak sebagai penjamin kepada pihak perbankan. Jadi untuk bantuan dana sebesar Rp25 juta tidak perlu ada jaminan sertifikat, tetapi bupati menjamin dengan memberikan surat rekomendasi terhadap kelompok nelayan yang telah diverifikasi oleh penyuluh perikanan. (B)
Reporter: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati