ZONASULTRA.COM, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi daerah yang kenaikan pengguna bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalitenya tertinggi se-Sulawesi.
Manager Komunikasi dan CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Roby Hervindo mengatakan, realisasi penggunaan BBM tahun 2016-2017 di Sulawesi, ada lima jenis BBM mengalami peningkatan sedangkan premium menurun.
“Premium ini mengalami penurunan dan cukup signifikan dari 2 juta kiloliter pada tahun 2016 menjadi 1,5 juta kiloliter pada tahun 2015,” ungkap Roby Hervindo kepada awak media, Minggu (10/2/2018) di Jogjakarta.
Khusus Sultra, jenis pertalite mengalami peningkatan 1.873 persen dari angka 3.453 kl menjadi 68.119 kl tahun 2017. Sedangkan Sulawesi Tengah (Sulteng) kenaikannya 218 persen dari 37.138 kl menjadi 118.259 kl.
Kemudian Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kenaikan 197 persen, dari 104.677 kl menjadi 310.615 kl. Sulawesi Utara (Sulut) kenaikannya 131 persen dari 171.512 kl menjadi 198.014 kl.
Selanjutnya Gorontalo kenaikannya 131 persen dari 27.568 kl menjadi 63.591 kl tahun 2017.
Sehingga rata-rata secara umum kenaikan pengguna pertalite se-Sulawesi sebesar 190 persen dari 269.352 kl menjadi 781.616 kl tahun 2017.
Sementara premium sendiri seluruh wilayah Sulawesi mengalami penurunan Sulsel 19 persen dari 942.812 kl menjadi 765.311 kl. Sulut 38 persen dari 274.489 kl menjadi 171.512 kl.
Sulteng turunnya 23 persen dari 314.396 kl menjadi 241.739 kl. Sultra turun 23 persen dari 269.799 kl menjadi 208.049 kl. Serta Gorontalo turun 32 persen dari 104.680 kl menjadi 71.616 kl.
“Kami berharap masyarakat saat ini dapat menjadi konsumen cerdas dalam memilih bahan bakar. Serta kami juga menegaskan bahwa isu penghilangan premium itu tidak benar,” tukasnya. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Rustam